"Setiap langkah kecil menuju kebaikan adalah pintu menuju ridha Allah. Jangan pernah remehkan amal kecil, karena bisa menjadi penentu di akhirat."
Kita perlu meyakini, bahwa ada banyak jalan kebaikan menuju surga. Karena itu, dalam kehidupan kita yang singkat dan penuh ujian ini, Allah subhanahu wa ta'ala dengan kasih sayang-Nya telah membuka banyak pintu menuju kebaikan.
Kebaikan itu bukan hanya sekadar amal yang besar dan terlihat oleh banyak orang. Tetapi, juga amal-amal kecil yang mungkin terlewat dari perhatian kita, namun memiliki bobot yang besar di sisi-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Allah Maha Mengetahui kebaikan apa pun yang kamu kerjakan" (Al-Baqarah 2: 215).
Kebaikan: Langkah-langkah Kecil Menuju Ridha Allah
Setiap hari, kita dihadapkan pada berbagai pilihan untuk melakukan kebaikan, mulai dari yang paling sederhana seperti memungut duri di jalan, memberikan senyuman kepada saudara, atau membantu orang tua menyeberang jalan. Kebaikan-kebaikan ini terlihat kecil, namun begitu berharga di mata Allah. Bahkan, Allah telah menegaskan dalam firman-Nya:
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya." (Az-Zalzalah 99: 7).
Sungguh, tidak ada perbuatan baik yang akan luput dari catatan-Nya. Kebaikan sekecil apapun akan dicatat dan dipertimbangkan pada hari penghisaban. Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya:
"Bacalah kitabmu! Cukuplah dirimu sendiri sebagai penghitung atas dirimu pada hari." (Al-Isra 17: 14).
Ini menunjukkan betapa pentingnya setiap langkah kebaikan yang kita lakukan. Meskipun mungkin kita merasa perbuatan itu tidak berarti bagi dunia, di hadapan Allah ia akan menjadi investasi untuk kehidupan akhirat.
Kebaikan: Berbagi dan Menahan Keburukan
Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berbuat baik, tidak peduli status sosialnya atau kemampuannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Zar radhiyallahu 'anhu, ketika ia bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yang paling utama, Rasul menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad untuk membela agama-Nya."
Namun, ketika Abu Zar menyadari bahwa tidak semua orang mampu melakukan amal-amal besar seperti itu, Rasulullah memberikan alternatif: "Berilah pertolongan kepada seorang pekerja atau bantulah seseorang yang kurang pandai bekerja." Bahkan jika itu pun tidak mampu dilakukan, Rasulullah memberikan solusi terakhir: "Tahanlah keburukanmu, jangan sampai mengenai orang banyak, amalan sedemikian itupun merupakan sedekah daripadamu untuk dirimu sendiri." (Muttafaq 'alaih).
Hadits ini menggambarkan betapa luasnya jalan kebaikan. Bahkan dengan tidak menyakiti orang lain, kita telah berbuat kebaikan yang diperhitungkan sebagai sedekah.
Ada Banyak Jalan Menuju Surga
Surga, yang merupakan dambaan setiap mukmin, adalah tempat yang Allah siapkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih. Menempuh jalan menuju surga bisa melalui berbagai cara. Ada yang mencapainya dengan shalat, ada yang melalui sedekah, ada yang dengan ilmu, dan ada pula yang mencapainya melalui kesabaran dan keteguhan dalam menjalani ujian hidup. Semua jalan ini telah dibentangkan oleh Allah, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya.
Allah berfirman: "Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri juga, kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan." (Al-Jasiyah 45: 15).
Dengan banyaknya jalan menuju kebaikan dan surga, kita tidak perlu merasa bahwa kita harus menempuh jalan yang sama dengan orang lain. Masing-masing dari kita memiliki kemampuan, situasi, dan kesempatan yang berbeda. Namun, yang pasti, setiap jalan kebaikan, sekecil apapun itu, akan mengantarkan kita pada ridha Allah dan balasan yang mulia di akhirat.
Kebaikan dalam Keseharian: Menjadikan Setiap Langkah Bermakna
Ketika kita menelaah lebih dalam, ternyata kebaikan bukan hanya berupa amal fisik atau ibadah mahdhah (ritual), tetapi juga meliputi setiap tindakan yang bermanfaat bagi orang lain. Mulai dari senyum, menyebarkan salam, hingga berkata baik kepada orang lain, semuanya termasuk dalam kategori kebaikan. Rasulullah bersabda:
"Tersenyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah." (HR. Tirmidzi).
Setiap perbuatan baik, sekecil apapun, bila dilakukan dengan niat yang ikhlas, menjadi amal yang bernilai besar. Betapa banyak orang yang meremehkan hal-hal kecil, padahal di mata Allah, hal-hal kecil itulah yang bisa mengantarkan kita pada kebahagiaan abadi di surga.
Menutup Jalan Keburukan: Sebuah Kebaikan Tersendiri
Selain berbuat kebaikan, menahan diri dari melakukan keburukan juga merupakan bentuk kebaikan yang besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah mengajarkan bahwa tidak menyakiti orang lain atau menahan diri dari perbuatan buruk juga termasuk sedekah. Hal ini menunjukkan bahwa kebaikan bukan hanya tentang apa yang kita lakukan, tetapi juga tentang apa yang kita hindari untuk tidak merugikan orang lain.
Penutup: Jadilah Pelopor Kebaikan Setiap Saat
Kita semua memiliki kesempatan untuk menjadi agen kebaikan di setiap langkah kehidupan kita. Allah telah memberikan kita kemampuan untuk berbuat baik dalam berbagai cara, baik melalui tindakan nyata maupun dengan menahan diri dari melakukan keburukan. Yang paling penting adalah niat yang tulus untuk selalu mencari ridha Allah dalam setiap amal yang kita lakukan.
Di akhir perjalanan hidup ini, amal-amal kecil yang sering kali kita anggap sepele mungkin akan menjadi penentu nasib kita di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita terus berusaha untuk melakukan kebaikan, sekecil apapun itu, dengan keyakinan bahwa Allah akan membalasnya dengan pahala yang besar di akhirat kelak.
Wallahu a'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI