Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dilema Introvert: Tetap di Balik Layar atau Latih Diri Tampil di Depan?

2 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 2 Oktober 2024   08:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali dirimu, latih potensimu, dan jangan takut melangkah keluar dari zona nyaman.|Foto: thrivedowntown.com

"Kekuatan sejati ada dalam mengenali diri sendiri. Baik di balik layar atau di depan publik, pilihlah jalan yang membuatmu merasa hidup dan berdaya."

Ada satu pertanyaan yang menarik yang saya temukan di sebuah grup whatsapp. Pertanyaannya, "Apa yang harus dilakukan jika seseorang yang memiliki mesin kecerdasan Feeling Introvert (FI), lebih baik memilih behind the scene saja, atau perlu melatih diri untuk bisa tampil di depan publik? Saya masih bingung harus dibawa kemana 'bakat' saya..".

Di kalangan umum, banyak kesan bahwa orang feeling introvert harus lebih banyak bekerja di belakang meja. Juga tidak tampil di publik secara terbuka. Apakah benar harus seperti itu?

Sebagai seorang pecinta psikologi positif, saya dapat memahami dengan baik kebingungan yang sering dirasakan oleh mereka yang memiliki kecerdasan Feeling Introvert (FI). Mesin kecerdasan FI cenderung memberikan kemampuan luar biasa untuk merasakan, memahami, dan menyerap emosi orang lain. Ini adalah kekuatan besar yang membuat seseorang cenderung lebih nyaman bekerja di balik layar, merencanakan dengan tenang, dan mengambil keputusan dengan penuh perenungan. Namun, apakah selalu harus begitu? Apakah mereka yang memiliki FI tidak bisa tampil di depan publik?

Mengapa FI Adalah Kekuatan yang Luar Biasa?

Individu dengan kecerdasan FI sering kali memiliki kemampuan empati yang tinggi, mampu memahami emosi orang lain secara mendalam. Ini menjadikan mereka sebagai sosok yang ideal untuk peran-peran strategis di balik layar. Anda bisa memengaruhi orang lain dengan lebih tenang dan bijak, merancang strategi, atau memberikan nasihat yang berharga tanpa perlu banyak sorotan. Tapi, apakah ini berarti Anda harus terus menghindari tampil di depan publik? Jawabannya: tidak harus.

Melatih Diri untuk Tampil di Depan Publik

Meskipun introversi cenderung membuat seseorang merasa lebih nyaman di belakang layar, kemampuan tampil di depan publik bukanlah sesuatu yang tak bisa dilatih. Bahkan, dengan bekal empati dan perenungan yang mendalam, seorang FI justru bisa menjadi pembicara publik yang luar biasa. Melatih kemampuan berbicara di depan umum bisa membuka peluang baru, memperluas zona nyaman, serta memberikan cara lain untuk menyuarakan ide dan pandangan yang sudah Anda pikirkan dengan matang.

Jika Anda merasa tertarik untuk mengembangkan kemampuan ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Mulai dari lingkungan kecil. Mulailah berbicara di depan kelompok kecil atau dengan teman-teman yang mendukung. Ini bisa membantu mengatasi rasa takut dan memberikan Anda ruang untuk belajar dari pengalaman.
2. Fokus pada pesan, bukan penampilan. Alihkan fokus dari kekhawatiran tentang penampilan fisik ke pesan yang ingin Anda sampaikan. Ini bisa membantu mengurangi tekanan dan membuat Anda lebih nyaman dalam berbicara.
3. Minta umpan balik. Mintalah masukan dari orang-orang yang bisa memberikan kritik membangun. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kekuatan Anda dan area mana yang perlu diperbaiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun