Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengungkap Ketakutan di Balik Keheningan: Saat Pendiam Berubah Menjadi Musuh Batin Anda

1 Oktober 2024   14:34 Diperbarui: 1 Oktober 2024   14:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiam bukanlah masalah, tapi rasa takut yang perlu diatasi.|Foto: ok2feel.com

"Keheningan bukan kelemahan, tapi ketika diam lahir dari rasa takut, itu adalah panggilan untuk memberanikan diri, mengatasi ketakutan, dan menemukan kekuatan sejati dalam diri kita."

Pernahkah Anda merasa terjebak dalam keheningan, bukan karena nyaman, tetapi karena takut berbicara? Bagaimana jika keheningan yang Anda anggap sebagai pelindung justru menjadi penghalang terbesar dalam hidup Anda? Saat rasa takut terhadap orang lain mengubah Anda menjadi pendiam, apakah itu benar-benar bagian dari kepribadian Anda, atau hanya wujud dari kecemasan sosial yang tersembunyi?

Kita sering kali berpikir bahwa menjadi pendiam adalah hal yang wajar. Namun, ketika keheningan itu lahir dari ketakutan, diam bukan lagi pilihan, melainkan sebuah belenggu. Jika Anda merasakan hal ini, Anda tidak sendirian. Banyak orang yang terjebak dalam kecemasan sosial, merasa cemas untuk mengekspresikan diri, dan berakhir dengan isolasi emosional. Tapi, apakah kita akan terus membiarkan ketakutan itu mengendalikan hidup kita?

Karakter pendiam sering dianggap sebagai bagian dari kepribadian seseorang. Namun, ketika sifat pendiam disebabkan oleh rasa takut terhadap orang lain, hal ini bisa berdampak negatif terhadap kesejahteraan mental. Meskipun menjadi pendiam pada dasarnya bukan masalah---karena beberapa orang memang merasa lebih nyaman dengan ketenangan dan introversi---jika hal ini didorong oleh kecemasan atau rasa takut, penting untuk memahami dan mengevaluasinya lebih lanjut. Ini bisa menjadi indikasi adanya perasaan tidak aman atau kecemasan sosial yang harus ditangani.

Artikel ini, dibuat dari sebuah pertanyaan di grup whatsapp yang menanyakan, "Apakah karakter pendiam karena takut dengan orang lain itu baik?". Pertanyaan sejenis di kesempatan lain pun suka terlontar. Nah, karena itu ada baiknya mari kita bahas pandangan dari perspektif psikologi positif lebih jauh. Yaitu, untuk memahami apakah karakter pendiam yang disebabkan oleh ketakutan terhadap orang lain itu baik atau tidak.

Pendiam sebagai Bagian dari Kepribadian

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, dan beberapa orang memang lebih pendiam. Ini adalah bagian dari siapa mereka, dan hal ini tidak harus dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Orang yang pendiam sering kali lebih reflektif, mampu mendengarkan dengan baik, dan menghargai momen-momen tenang.

Karakter pendiam pada dasarnya tidak merugikan, terutama jika merupakan bagian dari kepribadian introvert seseorang. Mereka yang pendiam sering kali memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik dan menunjukkan empati yang mendalam terhadap orang lain. Ini merupakan kekuatan positif yang membantu seseorang lebih peka terhadap sekelilingnya dan menghindari tindakan impulsif yang bisa menimbulkan konflik .

Sisi Positif dan Negatif Karakter Pendiam

Ketika seseorang pendiam karena takut dengan orang lain, ada dua sisi yang perlu diperhatikan: sisi positif dan negatif. Mari kita lihat kedua sisi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun