Langkah-langkah:
- Mulai dengan masalah yang jelas.
- Tanyakan "Mengapa masalah ini terjadi?".
- Terus ajukan pertanyaan "Mengapa?" hingga menemukan akar penyebabnya.
Contoh:
Masalah: "Mesin produksi sering rusak."
1. Mengapa mesin sering rusak? - Karena pemeliharaan tidak dilakukan secara rutin.
2. Mengapa pemeliharaan tidak dilakukan secara rutin? - Karena tidak ada jadwal pemeliharaan yang ditetapkan.
3. Mengapa tidak ada jadwal pemeliharaan? - Karena manajemen belum menetapkan prosedur pemeliharaan.
4. Mengapa manajemen belum menetapkan prosedur pemeliharaan? - Karena tidak ada sistem untuk memantau kondisi mesin.
5. Mengapa tidak ada sistem pemantauan? - Karena kurangnya kesadaran tentang pentingnya pemeliharaan preventif.
Setelah sampai pada akar penyebab, yaitu kurangnya kesadaran akan pentingnya pemeliharaan preventif, kita bisa fokus pada solusi yang benar-benar menyelesaikan masalah, misalnya melalui pelatihan atau pembentukan prosedur pemeliharaan.
Cara Kedua, Diagram Fishbone (Diagram Tulang Ikan) atau Ishikawa
Diagram Fishbone adalah alat visual yang membantu mengidentifikasi berbagai faktor penyebab masalah secara lebih sistematis. Metode ini memecah masalah ke dalam beberapa kategori, seperti manusia, mesin, metode, material, lingkungan, dan pengukuran.
Langkah-langkah:
1. Gambar tulang ikan dengan masalah utama di ujung kepala ikan.
2. Identifikasi kategori utama penyebab, seperti manusia, mesin, material, dan metode.
3. Di setiap "tulang" besar, pecah menjadi sub-faktor yang mungkin berkontribusi pada masalah.
4. Tinjau setiap faktor penyebab untuk melihat mana yang berpotensi sebagai akar penyebab.
Contoh:
Masalah: "Penurunan kualitas produk."
- Manusia: Kurangnya pelatihan, ketidakpatuhan prosedur.
- Mesin: Mesin tua, perawatan tidak memadai.
- Material: Kualitas bahan baku rendah, pemasok yang tidak konsisten.
- Metode: Prosedur tidak standar, instruksi tidak jelas.
Dengan memetakan penyebab-penyebab tersebut, Anda dapat melihat secara lebih terstruktur faktor mana yang paling mungkin menjadi akar masalah.
Cara Ketiga, Pareto Analysis (80/20 Rule)
Pareto Analysis membantu Anda memprioritaskan penyebab berdasarkan dampaknya. Prinsip Pareto menyatakan bahwa 80% dari masalah sering kali disebabkan oleh 20% dari penyebab. Dengan menemukan dan mengatasi 20% penyebab utama, Anda bisa menyelesaikan sebagian besar masalah.
Langkah-langkah:
1. Identifikasi semua penyebab yang berkontribusi pada masalah.
2. Kategorikan dan ukur dampak dari setiap penyebab.
3. Fokuskan pada penyebab yang paling sering atau paling signifikan, yang kemungkinan besar adalah akar dari masalah.