Di akhir cerita ini, si bapak yang pertama kali masuk kafe fancy itu akhirnya menutup sesi ngopinya dengan sebuah kesimpulan sederhana. "Ngopi itu sebenarnya bukan soal kopinya. Tapi soal gimana cara kita numpang ngecas sambil kelihatan sibuk. Selama bisa buat konten, semuanya beres!"
Dengan demikian, semua orang pergi dari kafe itu dengan senyum di wajah, meski mungkin sebagian dari mereka masih bertanya-tanya, "Apakah semua ini benar-benar tentang kopi? Atau tentang cara kita menunda kesadaran akan realitas keuangan?"
Sebuah cerita kopi yang penuh dengan cita rasa - meski kadang rasanya lebih pahit daripada manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H