Tawa terakhir mereka adalah yang paling keras, sebab di situlah mereka sadar: semua lelucon tentang demokrasi, biaya politik, dan janji-janji palsu itu sebetulnya adalah refleksi kehidupan nyata mereka. Seperti kopi mahal di kedai elit, politik terasa nikmat hanya sesaat, tapi yang dibawa pulang? Gelas kosong dan tagihan kartu kredit!
Dan begitulah, para politisi ini pulang membawa tawa, ironi, dan tentu saja… kopi yang sangat mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H