Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Amal yang Paling Dicintai Allah: Ikhlas dan Sesuai Sunnah

8 September 2024   17:01 Diperbarui: 8 September 2024   17:19 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang bersemangat dalam beramal, namun tanpa tuntunan yang benar, mereka justru terjebak dalam bid'ah. Oleh sebab itu, setiap amal harus dikembalikan kepada dua landasan ini: niat yang ikhlas dan metode yang benar sesuai sunnah.

Sebagaimana sabda Rasulullah : "Barang siapa yang mengerjakan suatu amal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka amal itu tertolak." (HR. Muslim 1718).

Kualitas Lebih Utama dari Kuantitas

Kita hidup di zaman yang serba cepat, di mana orang seringkali terfokus pada kuantitas daripada kualitas. Namun Islam mengajarkan bahwa kualitas amal lebih diutamakan. Amal yang sedikit namun dilakukan dengan ikhlas dan sesuai sunnah akan lebih bermanfaat di sisi Allah daripada amal yang banyak namun tidak memenuhi dua syarat tersebut.

Ini mengingatkan kita akan perumpamaan sebuah pohon: Pohon yang akarnya kuat dan dalam, meskipun batangnya kecil, akan tetap bertahan dan tumbuh kokoh. Begitu pula amal yang ikhlas dan benar, meskipun sedikit, akan memiliki dampak yang besar dalam kehidupan kita dan di akhirat kelak.

Menghidupkan Amal dengan Kedua Prinsip Ini

Mari kita introspeksi diri, apakah amal-amal kita selama ini sudah memenuhi dua syarat utama ini? Kita perlu memperbaharui niat kita setiap saat. Saat beramal, tanyakan pada diri sendiri:
* Apakah saya melakukannya semata-mata untuk Allah, ataukah ada dorongan lain seperti pujian manusia atau sekadar rutinitas?
* Lalu, apakah amal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah , ataukah hanya kebiasaan yang tidak memiliki dasar syar'i?

Amal yang ikhlas dan benar ibarat permata yang sangat bernilai. Bahkan satu amal yang dilakukan dengan kedua syarat ini bisa menjadi penyelamat kita di hari kiamat. Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama, "Barang siapa yang amalnya sesuai dengan sunnah dan niatnya hanya untuk Allah, maka ia akan memperoleh ridha Allah dan surga-Nya."

Penutup

Hidup ini adalah perjalanan singkat menuju kehidupan abadi. Segala amal yang kita kerjakan di dunia akan menentukan nasib kita di akhirat. Mari jadikan setiap amal sebagai persembahan terbaik untuk Allah Ta'ala, dengan niat yang tulus dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad . Karena yang paling baik di antara kita bukanlah yang paling banyak amalnya, tetapi yang paling baik amalnya --- ikhlas dan benar.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk beramal dengan niat yang murni dan sesuai dengan sunnah, serta menjadikan setiap amal sebagai jembatan menuju ridha dan surga-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun