Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Prinsip Pembelajaran Masa Depan: Kunci Sukses Siswa di Era Digital

6 September 2024   23:16 Diperbarui: 7 September 2024   05:50 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar adalah perjalanan menuju masa depan yang lebih baik, dimulai hari ini.|Foto: rafaysyed.medium.com

Saat siswa merasa senang belajar, mereka lebih mungkin untuk terlibat dan berprestasi lebih baik.

4. Menantang: Mempersiapkan Siswa untuk Dunia Nyata

Tantangan intelektual diperlukan untuk mendorong siswa keluar dari zona nyaman mereka. Pembelajaran yang menantang akan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang akan sangat berguna di kehidupan nyata. 

Memberikan tugas-tugas yang mendorong mereka untuk berpikir lebih dalam dan menemukan solusi yang kreatif adalah cara efektif untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja yang kompetitif dan berubah dengan cepat.

5. Relevan: Menghubungkan Pembelajaran dengan Kehidupan Nyata


Pembelajaran harus memiliki relevansi langsung dengan kehidupan siswa saat ini dan masa depan. Ketika materi yang diajarkan memiliki hubungan nyata dengan apa yang akan mereka hadapi di dunia luar, siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat untuk belajar. Misalnya, mempelajari konsep matematika yang diaplikasikan dalam bisnis atau kehidupan sehari-hari. Atau juga, membahas perkembangan teknologi terbaru yang relevan dengan dunia kerja modern, membuat siswa merasa bahwa pembelajaran memiliki nilai guna yang jelas.

6. Memotivasi Siswa untuk Berpartisipasi Aktif

Di era digital, siswa cenderung pasif jika mereka tidak didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Prinsip ini penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi penerima pasif dari informasi, tetapi mereka turut aktif dalam proses belajar. Guru dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam diskusi, presentasi, dan proyek kelompok, yang pada akhirnya akan membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerja tim, dan inisiatif pribadi.

7. Memberikan Ruang bagi Prakarsa, Kreativitas, dan Kemandirian

Prinsip terakhir ini menekankan pentingnya memberikan siswa kebebasan untuk berkreasi dan berpikir mandiri. Pada usia ini, siswa SMA sedang dalam fase eksplorasi, baik dalam hal minat, bakat, maupun potensi diri. Oleh karena itu, pembelajaran yang memberikan ruang bagi prakarsa dan kreativitas akan membantu mereka menemukan jati diri dan mengembangkan kemandirian yang sangat penting dalam kehidupan setelah lulus sekolah.

Dengan mendukung inisiatif pribadi, siswa dapat menjadi lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di luar lingkungan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun