Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kekerasan di Sekolah, Saatnya Revitalisasi Pendidikan dan Pembinaan Guru

6 September 2024   17:23 Diperbarui: 6 September 2024   17:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan bukan sekadar mengisi kepala, tapi juga menguatkan jiwa. Karenanya, kekerasan di sekolah tidak boleh pernah ada|Foto: TribunNews.com

* Membangun Budaya Sekolah yang Humanis. Sekolah harus menjadi tempat yang mengutamakan nilai-nilai keadilan, empati, dan rasa hormat dalam interaksi antara guru dan siswa. Pendekatan humanis dalam pendidikan akan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak.

Kesimpulan

Insiden kekerasan di SMAN yang tengah viral ini adalah peringatan serius bahwa pendidikan bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Keberhasilan sekolah dalam mendidik generasi penerus sangat bergantung pada kualitas tenaga pendidik. Manajemen sekolah perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan bahwa tenaga pendidik dibina secara holistik dan terus menerus, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan ruang kelas tanpa menggunakan kekerasan.

Langkah konkret seperti peningkatan pengawasan, pelatihan ulang guru, serta pembentukan budaya sekolah yang humanis harus segera diimplementasikan. Hanya dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa kekerasan di sekolah menjadi sesuatu yang jarang terjadi dan pendidikan kembali menjadi sarana pembangunan karakter yang positif bagi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun