Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam, Nafas yang Menghidupkan, Jiwa yang Menyemai Kebaikan

6 September 2024   06:07 Diperbarui: 6 September 2024   06:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islam adalah cahaya yang menerangi hati, mengarahkan pikiran, dan menuntun hidup menuju kebahagiaan sejati.|Foto: Kompas

"Jadikan Islam bukan hanya sebagai pegangan hidup, tetapi sebagai nafas yang menghidupkan jiwa, mengarahkan langkah, dan menuntun setiap tindakan menuju ridha-Nya."

Islam adalah agama yang sempurna, meresap ke dalam setiap aspek kehidupan manusia. Ia bukan sekadar ibadah ritual semata, melainkan jalan hidup yang menyeluruh, mencakup segala dimensi kehidupan: spiritual, moral, sosial, hingga ekonomi. 

Islam bukan hanya tuntunan dalam sujud dan ruku', tetapi juga menjadi panduan dalam berpikir, bersikap, dan beramal. Dengan demikian, Islam harus kita jadikan sebagai nafas yang menghidupkan jiwa, pandangan hidup, dan tradisi yang mendarah daging dalam keseharian kita.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menegaskan dalam firman-Nya:  
"Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Ma'idah 5:3).
Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa agama Islam adalah sempurna, tak perlu ditambah dan tak boleh dikurangi. Setiap Muslim diharuskan berpegang teguh pada ittiba', yaitu mengikuti secara penuh segala apa yang telah disyariatkan oleh Rasulullah . Iman kepada Allah dan ittiba' kepada Rasulullah adalah landasan utama dalam mengarungi kehidupan ini.

Islam sebagai Nafas Kehidupan

Sebagaimana manusia memerlukan udara untuk hidup, begitu pula Islam harus menjadi nafas yang mengalir dalam jiwa kita. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, dari hal yang besar hingga yang kecil, dari kehidupan individu hingga tata sosial. 

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah, "Tatkala Allah menyempurnakan agama mereka, mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam."

Maka, seorang Muslim sejati harus senantiasa menjadikan Islam sebagai pegangan hidupnya, sebagai sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Iman kepada Allah dan ittiba' kepada Rasulullah bukanlah pilihan semata, melainkan kewajiban yang harus diikuti secara utuh dan menyeluruh.

Islam sebagai Jiwa

Jiwa yang hidup adalah jiwa yang dipenuhi oleh cahaya Islam. Jiwa yang terpaut kepada Allah Azza wa Jalla adalah jiwa yang damai, tidak mudah goyah oleh cobaan duniawi. Islam memberikan kekuatan jiwa melalui pengamalan syariat dan akhlak yang luhur. 

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Akhlak yang mulia inilah yang menjadi ruh Islam, mengalirkan kehidupan yang berkah dan penuh rahmat dalam setiap langkah kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun