Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Balik Keterbatasan Anggaran: Solusi Cerdas untuk Transportasi Berkelanjutan

5 September 2024   07:18 Diperbarui: 5 September 2024   07:43 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pengelolaan Kawasan Wisata sebagai Zona Emisi Rendah. Menetapkan kawasan wisata sebagai zona emisi rendah adalah langkah strategis yang memerlukan pengawasan ketat namun dengan biaya infrastruktur yang masih terjangkau. Regulasi ini dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas lingkungan di daerah wisata, sekaligus mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

4. Pengembangan Infrastruktur Pedestrian dan Sepeda. Peningkatan kualitas infrastruktur bagi pejalan kaki dan pesepeda di kawasan wisata memerlukan investasi sedang. Langkah ini penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan pengguna jalan, serta mendorong penggunaan moda transportasi yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

5. Integrasi Moda Transportasi. Mengintegrasikan moda transportasi seperti dalam proyek Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta memerlukan investasi yang lebih besar. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transportasi publik, tetapi juga mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi, yang pada gilirannya dapat mengurangi kemacetan dan emisi karbon.

6. Pengembangan Transportasi Publik. Pengembangan rute bus wisata dan inisiatif transportasi berkelanjutan memerlukan dana yang cukup besar. Langkah ini, meskipun berbiaya tinggi, sangat penting untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di kawasan wisata dan mendorong penggunaan transportasi publik.

7. Pengembangan Inisiatif Transportasi Berkelanjutan. Meluncurkan inisiatif seperti Jakarta Initiative on Sustainable and Intelligent Urban Mobility membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada transportasi yang lebih cerdas dan hijau, tetapi juga membutuhkan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan teknologi transportasi baru.

8. Pengembangan Teknologi Transportasi Cerdas. Partisipasi Indonesia dalam forum internasional seperti ITS Asia Pacific Forum adalah langkah penting untuk mempercepat adopsi teknologi transportasi cerdas. Intelligent Transport System (ITS) sendiri merujuk pada sistem transportasi cerdas yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keterhubungan dalam sistem transportasi. Contohnya, Jakarta pernah menjadi tuan rumah ke-19 ITS Asia Pacific Forum 2024 untuk mempertemukan para pemangku kepentingan, pemangku kebijakan, para ahli, industri, dan pengembang teknologi. Ini sebuah langkah yang baik dan konstruktif untuk solusi jangka panjang.

Meskipun membutuhkan investasi besar, teknologi ini akan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keterhubungan dalam sistem transportasi di Indonesia. Hanya saja, melibatkan investasi besar dalam teknologi tinggi, perangkat keras dan perangkat lunak, serta pelatihan sumber daya manusia, menjadikannya salah satu kegiatan ini membutuhkan anggaran biaya tertinggi.

Upaya Optimalisasi Implementasi Kebijakan Transportasi Berkelanjutan

Kita perlu meyakini bahwa dalam keterbatasan anggaran, keberanian untuk berinovasi dan ketelitian dalam manajemen risiko adalah kunci untuk membangun masa depan transportasi yang berkelanjutan dan efisien. Setiap langkah kecil menuju efisiensi dan keberlanjutan adalah investasi besar untuk generasi mendatang.

Untuk mencapai titik optimal dalam implementasi kebijakan transportasi berkelanjutan di Indonesia, terutama dalam konteks keterbatasan anggaran negara, beberapa faktor penting harus dipertimbangkan dari perspektif Manajemen Risiko, Analisa Kebijakan Publik, Human Capital, dan HR. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan:

1. Mengelola Kompleksitas Implementasi. Dalam melaksanakan kebijakan transportasi berkelanjutan, kompleksitas menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penilaian risiko secara menyeluruh, mengidentifikasi potensi hambatan seperti koordinasi antar-lembaga yang rumit, birokrasi yang kaku, dan kurangnya keselarasan antara pemangku kepentingan. Langkah proaktif diperlukan untuk mengatasi risiko-risiko ini agar implementasi kebijakan berjalan lancar. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah pendekatan bertahap sebagai strategi bertahap, yang dimulai dari proyek percontohan atau wilayah prioritas. Dengan demikian, kebijakan dapat dievaluasi dan disesuaikan sebelum diterapkan dalam skala yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun