"Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengannya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." (HR. Bukhari).
Kedudukan, Jabatan, dan Kekuasaan yang Menipu
Jangan pula tertipu oleh kedudukan, jabatan, dan kekuasaan yang kita pegang. Segala bentuk amanah yang Allah SWT titipkan kepada kita harus dijaga dengan sepenuh jiwa, karena jika tidak, kita akan terhina dan dihinakan di hadapan Allah dan manusia. Ingatlah firman Allah SWT:
"Sesungguhnya, Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." (An-Nisa 4:58).
Hatim Al-Ashom rahimahullah berkata dengan bijak, "Jangan tertipu dengan tempat yang suci, karena tidak ada tempat yang lebih suci dari jannah. Namun Adam jatuh kepada dosa. Jangan tertipu dengan banyaknya ibadah, karena iblis tadinya ahli ibadah namun terjadilah yang terjadi. Jangan tertipu dengan banyaknya ilmu, karena Bal'am bin Ba'ur (tadinya ahli ilmu) namun tersesat padahal ia mengetahui nama Allah yang paling agung. Jangan tertipu oleh pertemanan dan pertemuan dengan orang sholeh. Tidak ada manusia yang lebih sholeh dari Nabi shollallaahu 'alaihi wasallam, namun kaum munafik dan yang memusuhi beliau tidak dapat mengambil manfaat apa-apa." (Madarijus Salikin).
Kesimpulan
"Hidup di dunia hanyalah permainan yang fana, namun amal kebajikan kita akan menjadi cahaya abadi di akhirat. Jangan tertipu oleh fatamorgana dunia yang semu. Perbaiki niat, tingkatkan amal, dan raih ridha Allah SWT."
Hidup di dunia ini hanyalah sementara, sekejap mata dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal. Marilah kita jangan tertipu oleh kehidupan dunia yang tampak gemerlap ini, karena hakikatnya hanyalah fatamorgana yang melenakan. Bekali diri kita dengan takwa dan amal saleh, agar kita selamat dan berbahagia di akhirat nanti.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H