Senyatanya, kehidupan di dunia ini semu, sementara dan melenakan. Namun, dalam kehidupan ini, tidak sedikit manusia yang terperdaya oleh gemerlapnya dunia. Mereka seolah-olah tertarik oleh fatamorgana yang tampak indah di kejauhan, padahal hakikatnya hanyalah pasir panas di tengah padang yang luas.
Dunia ini hanyalah tempat singgah sementara, tempat ujian bagi manusia sebelum mencapai kampung akhirat yang abadi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (Al-An'am 6:32).
Mari kita renungkan bersama agar tidak tertipu oleh kehidupan dunia yang fana ini.
Jangan Tertipu oleh Kehidupan yang Melenakan
Saudaraku, janganlah kita tertipu oleh pendidikan tinggi yang kita tempuh jika adab dan akhlak kita masih rendah, bahkan terhadap orang tua dan saudara kita sendiri. Ilmu yang tidak berbuah amal saleh hanyalah ibarat pohon tanpa buah, tidak memberikan manfaat bagi diri dan sekitar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tidak bertambah petunjuknya, maka ia tidak bertambah dekat kepada Allah kecuali semakin jauh." (HR. Abu Nu'aim).
Jangan pula tertipu oleh kekayaan yang melimpah jika harta itu diperoleh dengan cara yang tidak halal, dari pungutan yang zalim, atau dari sumber yang berada dalam kegelapan. Kekayaan seperti ini hanya akan menjadi api yang membakar pemiliknya, baik di dunia maupun di akhirat. Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya:
"Jangan kamu makan harta di antaramu dengan cara batil.." (Al-Baqarah 2:188).
Kecantikan, Kata-Kata Manis, dan Waktu yang Melalaikan
Kecantikan atau ketampanan wajah adalah anugerah Allah SWT, namun jangan tertipu oleh hal itu. Seringkali, keindahan fisik membuat seseorang menjadi ujub, bangga diri, dan melupakan Allah SWT yang menciptakannya. Tidak sedikit pula yang terperdaya oleh kata-kata manis yang terucap, padahal di baliknya tersembunyi niat yang keji dan berbahaya. Sebagaimana pepatah mengatakan, "Manis di bibir, belum tentu manis di hati."
Begitu pula dengan waktu yang luang, janganlah kita merasa aman dan tenang dengan kelapangan waktu. Waktu terus berjalan, takkan pernah berhenti hingga hari kiamat tiba. Ketahuilah, setiap detik yang kita lewati akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: