Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menulis dengan Suara Autentik, Seni dan Keberanian yang Menyentuh Hati

8 September 2024   06:07 Diperbarui: 8 September 2024   06:22 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara autentik adalah kunci untuk menyentuh hati dan membangun hubungan yang berarti. | Foto: Pexels/Lisa Fotios

Mengatasi Tantangan

Terkadang, mempertahankan suara autentik bisa menjadi sulit, terutama ketika menghadapi tekanan untuk menyesuaikan diri dengan tren atau tuntutan audiens.

Hal yang sama juga bisa terjadi, saat Anda akan dan ingin menuliskan sebuah isu atau masalah yang terkait dengan hukum, kebijakan, dan politik. Di satu sisi bisa sensitif, namun disisi lain Anda ingin menyampaikan catatan, pendapat dan penilaian Anda.

Namun, apa pun itu, penting untuk tetap setia pada suara Anda. Seperti yang dijelaskan dalam Psychology Today, kompromi terhadap suara autentik seringkali mengarah pada ketidakpuasan dan kelelahan. Karenanya, pilihlah untuk menulis dengan integritas, meskipun itu berarti mengambil jalan yang kurang konvensional.

Menerapkan Suara Autentik dalam Berbagai Media

Suara autentik tidak hanya berlaku dalam penulisan teks panjang; ia juga dapat diterapkan dalam berbagai bentuk media, seperti blog, media sosial, atau artikel berita. Content Marketing Institute mencatat bahwa keberagaman media memerlukan adaptasi, tetapi suara yang autentik harus tetap konsisten. Sesuaikan gaya dan nada Anda untuk platform yang berbeda, namun tetap pertahankan esensi dan keaslian yang sama.

Kesimpulan

Menulis dengan suara autentik adalah lebih dari sekadar teknik; ini adalah perjalanan untuk menemukan dan menyampaikan diri Anda yang sebenarnya. Suara yang autentik tidak hanya membantu Anda membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens, tetapi juga memastikan bahwa pesan Anda terdengar jujur dan berarti.

Dengan menemukan dan mempertahankan suara autentik Anda, Anda tidak hanya akan menarik perhatian tetapi juga meninggalkan dampak yang tahan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun