Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia di Balik Persahabatan, Apakah Kita Benar-Benar Berteman Karena Allah?

3 September 2024   06:07 Diperbarui: 3 September 2024   06:24 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahabat sejati adalah mereka yang mendekatkan kita kepada Allah. | Foto: Ravi Batra via awazthevoice.in

Pertemanan adalah sebuah ikatan yang terjalin di antara dua hati atau lebih. Namun, kita perlu bertanya kepada diri sendiri: "Sejujurnya, kita ini berteman karena apa?" Pertanyaan ini bukan sekadar pertanyaan retoris, melainkan sebuah renungan yang mendalam untuk mengevaluasi niat, tujuan, dan sebab pertemanan kita.

Allah Ta'ala berfirman: "Pada hari itu, teman-teman karib saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf 43: 67).

Ayat ini menegaskan bahwa di akhirat kelak, pertemanan yang dibangun atas dasar selain ketakwaan akan berubah menjadi permusuhan. Imam Ibnu Katsir rohimahullah menafsirkan ayat ini dengan indah: "Setiap pertemanan dan persahabatan yang bukan karena Allah, akan berubah menjadi permusuhan pada hari kiamat. Kecuali pertemanan karena Allah 'Azza wa Jalla, maka ia akan kekal." (Tafsir Ibnu Katsir).

Memahami Hakikat Pertemanan

Mari kita telaah lebih dalam. Pertemanan bisa beraneka ragam bentuknya. Ada yang hanya sebatas teman biasa, kenal namun tidak begitu akrab, terkadang bahkan lupa namanya. Ada juga sahabat yang lebih dekat dan menyenangkan, menjadi teman berbagi cerita dan keluh kesah. Namun, lebih dari itu, ada pertemanan yang dibangun di atas dasar iman dan ketakwaan, yaitu pertemanan karena Allah, di mana setiap individu saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah." (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)

"Sesungguhnya amalan yang lebih dicintai Allah 'azza wa jalla adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah." (HR. Ahmad 5: 146 dan Abu Daud no. 4599)

Hadits ini menggambarkan bahwa cinta dan persahabatan yang dibangun atas dasar kecintaan kepada Allah akan selalu memberikan manfaat dan kebaikan. Persahabatan semacam ini akan melahirkan kasih sayang yang tulus, jauh dari kepentingan duniawi.

Mengevaluasi Niat dan Tujuan

Pertemanan adalah pilihan. Kita bebas memilih dengan siapa kita berteman, namun kita tidak boleh lupa bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi. Kita perlu mengevaluasi niat dan tujuan pertemanan kita. Apakah pertemanan kita hanya sebatas untuk bersenang-senang, ataukah ada niat yang lebih mulia? Apakah pertemanan kita didasarkan pada ketakwaan, atau sekadar untuk mencapai kepentingan duniawi semata?

Allah Ta'ala berfirman: "Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." (QS. Al-Ma'idah 5: 2).

Ayat ini menegaskan pentingnya memilih teman yang dapat membantu kita dalam kebaikan dan ketakwaan. Pertemanan yang berlandaskan iman akan membawa kita kepada keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Oleh karena itu, memilih teman yang baik adalah langkah bijak bagi setiap Muslim.

Pertemanan karena Allah: Kunci Persahabatan Sejati

Pertemanan karena Allah adalah pertemanan yang paling sejati. Dalam pertemanan ini, tidak ada agenda tersembunyi atau kepentingan pribadi. Pertemanan ini didasarkan pada ketulusan hati, keikhlasan niat, dan semangat untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Sahabat yang baik adalah sahabat yang saling mengisi, saling menguatkan hingga bersama-sama menjadi penghuni surga-Nya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya." (HR. Muslim no. 2699 & Ahmad II/252, 325)

Hadits ini mengajarkan kita untuk saling membantu dan mendukung dalam kebaikan, sebagai bentuk implementasi dari pertemanan yang benar-benar karena Allah.

Renungkan Pertemanan Kita

Mari kita renungkan kembali pertemanan kita selama ini. Apakah pertemanan kita dibangun karena Allah, ataukah semata-mata karena kepentingan dunia? Allah Ta'ala berfirman:

"Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf 43: 67).

Ayat ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita bahwa pertemanan yang tidak berlandaskan ketakwaan hanya akan membawa kepada permusuhan dan penyesalan. Sementara itu, pertemanan karena Allah akan membawa kebahagiaan abadi.

Penutup: Memilih Pertemanan yang Kekal

"Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang berakar di dalam cinta kepada Allah, di mana hati-hati saling menguatkan dalam kebaikan dan ketakwaan, dan senantiasa mengingatkan dalam kesabaran serta keikhlasan. Itulah persahabatan yang abadi, yang kelak akan bertemu kembali di surga-Nya"

Maka, marilah kita memilih pertemanan karena Allah semata. Luruskan niat, awali dengan doa, dan bersahabatlah karena Allah. Ingatlah, sahabat yang baik adalah sahabat yang mengajak kepada kebaikan, yang mengingatkan kita ketika lalai, dan yang bersama-sama berjuang menuju surga-Nya. Pertemanan seperti inilah yang akan kekal dan abadi.

"Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian lain. Mereka menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah perbuatan yang mungkar, melaksanakan  salat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah 9: 71).

Semoga kita semua diberi hidayah untuk memilih pertemanan yang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan menjauhkan kita dari permusuhan di akhirat kelak. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun