Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

SOP Berbasis Risiko: Rahasia Memperkuat Ketahanan Bisnis di Era Ketidakpastian

28 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:27 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SOP berbasis risiko: Kunci untuk proaktif, adaptif, dan tangguh menghadapi segala kemungkinan. | Foto: cisa.gov

4. Integrasi Manajemen Risiko dalam SOP

SOP harus mencerminkan integrasi manajemen risiko dalam setiap langkah operasionalnya. Setiap prosedur harus mencakup langkah-langkah mitigasi risiko yang telah dikembangkan. Ini bisa berupa tindakan pencegahan, langkah kontingensi, atau protokol darurat. Dengan cara ini, manajemen risiko menjadi bagian tak terpisahkan dari operasi sehari-hari, bukan sekadar tambahan di luar proses.

5. Pelatihan dan Sosialisasi SOP Berbasis Risiko

Penting untuk memastikan bahwa semua karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan SOP ini memiliki pemahaman yang jelas tentang prosedur dan risiko yang terkait. Pelatihan rutin dan simulasi perlu dilakukan untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi. Hal ini juga termasuk pelatihan untuk mengidentifikasi risiko baru yang mungkin muncul dan bagaimana menanganinya.

6. Monitoring dan Review Berkala

SOP berbasis risiko tidak boleh statis; harus ada mekanisme untuk melakukan monitoring dan review secara berkala. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa prosedur yang ada tetap relevan dengan kondisi bisnis yang terus berubah dan bahwa langkah-langkah mitigasi risiko yang ada masih efektif. Jika ditemukan ketidaksesuaian atau risiko baru, SOP harus segera direvisi untuk menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

Kesimpulan

Menyusun SOP berbasis risiko adalah langkah strategis yang harus diambil oleh setiap organisasi yang ingin tetap relevan dan tangguh di tengah tantangan bisnis yang semakin kompleks. Dengan mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam SOP, organisasi tidak hanya memastikan kelancaran operasional tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai potensi risiko yang mungkin terjadi.

Langkah-langkah yang telah diuraikan di atas memberikan panduan praktis untuk menyusun SOP yang komprehensif dan responsif terhadap perubahan, yang pada akhirnya akan meningkatkan ketahanan organisasi dalam jangka panjang.

Artikel ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman teoritis tetapi juga panduan praktis. Yaitu dapat diterapkan di berbagai organisasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional sambil mengurangi risiko. Dengan demikian, diharapkan artikel ini dapat memotivasi para praktisi dan profesional untuk mengadopsi pendekatan manajemen risiko yang lebih proaktif dan sistematis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun