Kedua, kita harus belajar menerima bahwa tidak semua orang akan mengapresiasi atau memahami karya kita, dan itu tidak masalah. Setiap karya memiliki audiensnya sendiri, dan mungkin butuh waktu sebelum karya kita menemukan mereka.
Ketiga, kita harus terus mengasah keterampilan menulis kita. Setiap tulisan adalah kesempatan untuk belajar, berkembang, dan meningkatkan kualitas. Dengan demikian, fokus kita akan selalu tertuju pada bagaimana kita bisa menjadi penulis yang lebih baik, bukan pada bagaimana mendapatkan lebih banyak pujian.
Kesimpulan: Karya Anda, Warisan Anda
"Jangan mengejar pengakuan dari luar, fokuslah pada kualitas karya. Apresiasi yang tulus akan datang kepada mereka yang menulis dengan hati." ~ @agungmsh
Pada akhirnya, kualitas dari sebuah karya adalah yang paling menentukan apakah karya tersebut akan bertahan atau terlupakan. Fokuslah pada proses, pada penciptaan yang tulus, dan pada dedikasi untuk memberikan yang terbaik. Pengakuan dan apresiasi, jika memang harus datang, akan datang dengan sendirinya.
Namun, yang terpenting adalah bahwa Anda, sebagai penulis, bisa melihat kembali setiap karya dengan rasa syukur yang tinggi. Juga mengetahui bahwa Anda telah memberikan yang terbaik tanpa tergantung pada pujian manusia.
Jadi, penulis yang sukses bukanlah mereka yang terus-menerus mengejar pengakuan, tetapi mereka yang tak kenal lelah dalam menciptakan karya-karya yang bermakna. Biarkan tulisan Anda berbicara untuk Anda, biarkan kualitas menjadi kartu nama Anda, dan biarkan karya Anda menjadi warisan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H