Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lebih Sekedar Angka: Usia dan Kematangan dalam Kepemimpinan Daerah

24 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:51 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kematangan usia menciptakan pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dengan kebijaksanaan (KOMPAS.com/IHSANUDDIN)

Pemimpin muda mungkin belum terlatih dalam menghadapi situasi krisis atau tekanan tinggi. Pengelolaan krisis memerlukan pengalaman, ketenangan, dan kemampuan berpikir strategis, yang seringkali berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman.

4. Keterbatasan Jaringan dan Relasi 

Usia yang lebih muda mungkin berarti keterbatasan dalam jaringan politik dan sosial yang diperlukan untuk mendukung kebijakan dan program pemerintah. Jaringan ini penting untuk memastikan pelaksanaan program berjalan lancar dan mendapatkan dukungan yang diperlukan dari berbagai pihak.

Kesimpulan

Berdasarkan pertimbangan di atas, jelas bahwa menetapkan usia minimal 30 tahun untuk calon gubernur atau wakil gubernur itu penting. Yaitu sebagai langkah yang tepat untuk memastikan calon memiliki kematangan dan kemampuan yang diperlukan. Usia ini memberikan peluang bagi calon untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang penting untuk memimpin dengan efektif. 

Meskipun batas usia bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan dalam kepemimpinan, ini adalah salah satu indikator penting yang dapat membantu meminimalkan risiko. Sekaligus juga untuk memastikan pemimpin yang terpilih memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk memimpin dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, mempertahankan batas usia minimal yang telah ditetapkan dalam undang-undang adalah penting untuk menjaga kualitas kepemimpinan di tingkat daerah dan memastikan bahwa pemimpin yang terpilih mampu membawa daerah ke arah yang lebih baik dengan bijak dan penuh tanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun