Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lebih Sekedar Angka: Usia dan Kematangan dalam Kepemimpinan Daerah

24 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:51 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Keterampilan dan Pengetahuan yang Kuat 

Seorang calon gubernur atau wakil gubernur perlu memiliki pengetahuan mendalam tentang kebijakan publik, administrasi, hukum, dan ekonomi. Keterampilan ini penting untuk memahami isu-isu lokal dan untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan yang efektif. Pada usia 30 tahun, seseorang biasanya telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan memperoleh pengalaman kerja yang cukup untuk memiliki kapasitas intelektual dan keterampilan yang diperlukan.

4. Kemampuan Memimpin dan Visi Strategis 

Kepemimpinan yang efektif tidak hanya ditentukan oleh kemampuan mengambil keputusan yang tepat, tetapi juga oleh kemampuan menginspirasi masyarakat dan memiliki visi jangka panjang untuk pembangunan daerah. Pemimpin yang lebih matang biasanya memiliki visi strategis yang lebih jelas dan dapat mengarahkan tim serta sumber daya manusia menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Risiko Jika Batas Usia Diturunkan

Menurunkan batas usia di bawah 30 tahun untuk calon gubernur atau wakil gubernur dapat menimbulkan beberapa risiko potensial:

1. Kurangnya Pengalaman dan Kematangan 

Calon yang lebih muda mungkin kurang memiliki pengalaman dalam posisi kepemimpinan yang relevan. Kurangnya pengalaman ini bisa berdampak pada pengambilan keputusan yang tidak terukur dan kurang memperhatikan dampak jangka panjang. Selain itu, tingkat kematangan emosional yang lebih rendah pada usia muda dapat menghambat kemampuan dalam menangani stres dan konflik yang kompleks.

2. Tantangan dalam Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas 

Calon yang lebih muda mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun kredibilitas dan mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan yang beragam. Masyarakat dan pejabat senior mungkin meragukan kemampuan seorang pemimpin muda, terutama dalam menangani isu-isu besar dan krisis yang membutuhkan pengalaman dan kepercayaan yang tinggi.

3. Keterbatasan dalam Mengelola Krisis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun