Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Revolusi TNA: Mengubah Tantangan Disrupsi Menjadi Peluang Pengembangan SDM

19 Agustus 2024   08:37 Diperbarui: 19 Agustus 2024   08:38 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TNA yang efektif mengubah tantangan menjadi peluang dalam pengembangan SDM.  Foto: BPTD Sumut

"Dalam era disrupsi, kemampuan beradaptasi dan berkembang adalah kunci sukses. Analisis Kebutuhan Pelatihan yang tepat membuka jalan menuju masa depan yang gemilang dengan SDM yang tangguh dan siap menghadapi segala tantangan."

Era disrupsi yang ditandai dengan perubahan cepat dan perkembangan teknologi yang pesat, menuntut banyak kemampuan. Salah satunya adalah kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang. Dua kemampuan ini menjadi semakin penting bagi keberhasilan organisasi.

Salah satu alat yang esensial untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan adalah Training Need Analysis (TNA) atau Analisis Kebutuhan Pelatihan. TNA tidak hanya berfungsi sebagai langkah awal dalam pengembangan program pelatihan yang efektif, tetapi juga sebagai strategi krusial dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkelanjutan.

Metode Efektif dalam TNA

Salah satu kekuatan TNA, terletak pada variasi metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) memberikan wawasan mendalam yang memungkinkan komunikasi langsung antara analis dan peserta. Metode ini memfasilitasi eksplorasi masalah dan kebutuhan dari berbagai sudut pandang, dan memungkinkannya untuk menangkap informasi yang mungkin tidak terdeteksi melalui metode lain.

Selain itu, penggunaan kuesioner memungkinkan pengumpulan data dari jumlah responden yang lebih besar, sehingga memberikan gambaran umum yang lebih luas tentang kebutuhan pelatihan dalam organisasi.

Pemahaman mendalam tentang profil peserta pelatihan juga sangat penting. Mengetahui latar belakang dan tingkat keterampilan peserta memungkinkan pengembangan program pelatihan yang lebih spesifik dan relevan dengan kebutuhan individu.

Sementara itu, observasi langsung memungkinkan pengamatan terhadap kinerja aktual di lapangan dapat ditangkap "lebih presisisf". Dari sini, kita dapat mengidentifikasi kesenjangan keterampilan yang mungkin tidak disadari oleh karyawan itu sendiri.

Selain metode tersebut, beberapa pendekatan lainnya yang juga dapat digunakan.

Analisis pekerjaan (job analysis) misalnya, merupakan metode lain yang esensial dalam TNA, dengan memeriksa deskripsi pekerjaan dan persyaratan posisi untuk mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Review kinerja juga penting, karena meninjau hasil penilaian kinerja membantu mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan.

Lebih lanjut, feedback 360 derajat memberikan perspektif yang lebih menyeluruh dengan mengumpulkan umpan balik dari atasan, rekan kerja, dan bawahan. Metode ini membantu mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dari berbagai sudut pandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun