9. Menjaga keharmonisan hubungan. Hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, dan rekan kerja dapat membantu kita dalam mengelola ego. Dalam ajaran Islam, menjaga silaturahmi adalah sangat penting. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi" (HR. Bukhari dan Muslim). Hubungan yang baik akan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan pribadi dan spiritual.
10. Menghargai keberhasilan orang lain. Sikap iri dan dengki adalah manifestasi dari ego yang tidak terkendali. Sebaliknya, dengan menghargai keberhasilan orang lain, kita dapat menyeimbangkan ego kita. Dalam psikologi positif, menghargai dan merayakan kesuksesan orang lain dikenal dengan istilah 'capitalization'. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu berbaik sangka dan menghargai usaha orang lain.
Manajemen ego adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kesadaran serta usaha yang konsisten. Dengan mengenali hakikat ego, menyadari keterbatasan diri, menjaga niat yang tulus, mengembangkan rasa syukur, mendekatkan diri kepada Allah, berbuat baik kepada sesama, mengembangkan empati, belajar dari kesalahan, menjaga keharmonisan hubungan, dan menghargai keberhasilan orang lain, kita dapat mengelola ego kita dengan baik.
Semoga kita semua dapat mencapai ketulusan hati dan kedamaian batin di tengah keriuhan dunia yang sering kali menguji kesabaran dan kerendahan hati kita. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H