"Mendengarkan aktif bukan hanya tentang mendengar kata-kata, tapi tentang memahami perasaan dan pandangan yang terungkap dalam setiap ucapan anak."
Dalam dinamika kehidupan modern yang penuh tantangan, membangun hubungan yang kokoh antara orang tua dan anak remaja menjadi sangat penting. Salah satu kunci utama dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kepercayaan adalah melalui keterampilan mendengarkan aktif (active listening). Mendengarkan aktif bukan sekadar mendengar, melainkan memahami dengan penuh perhatian perasaan dan pandangan anak.Â
Dalam artikel ini, kita akan mengulas pentingnya mendengarkan aktif, bagaimana teknik ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta manfaat luar biasa yang dapat diperoleh dari praktik ini.
Apa Itu Mendengarkan Aktif ?
Mendengarkan aktif (actve learning) adalah seni mendengarkan dengan sepenuh hati, terfokus, dan totalitas. Ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap apa yang diucapkan dan dirasakan oleh lawan bicara. Karena itu, prinsip "Memahami terlebih dahulu untuk bisa difahami", jelaslah sangat penting.Â
Dalam konteks hubungan orang tua dan anak remaja, mendengarkan aktif berarti memberikan perhatian penuh, menunjukkan empati, dan merespons dengan bijaksana. Ini melibatkan kontak mata, bahasa tubuh yang terbuka, serta sikap sabar dan tanpa prasangka.Â
Mengapa Mendengarkan Aktif Penting ?
1. Membangun kepercayaan. Ketika orang tua mendengarkan anak dengan penuh perhatian, anak merasa dihargai dan dipahami. Hal ini menciptakan kepercayaan yang kuat dan hubungan yang lebih dalam.
2. Mengurangi konflik. Dengan memahami perasaan dan pandangan anak, orang tua dapat mengurangi potensi konflik. Mendengarkan aktif membantu orang tua melihat masalah dari perspektif anak, sehingga dapat mencari solusi bersama.
3. Meningkatkan kesejahteraan emosional. Anak yang merasa didengar akan memiliki kesejahteraan emosional yang lebih baik. Mereka lebih cenderung untuk terbuka dan berbagi perasaan mereka, yang penting untuk perkembangan psikologis yang sehat.
Teknik Mendengarkan Aktif
1. Berikan perhatian penuh. Hindari gangguan seperti ponsel atau televisi saat berbicara dengan anak. Fokuskan seluruh perhatian pada anak dan apa yang mereka sampaikan.
2. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka. Tatap mata anak, anggukkan kepala, dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan. Sikap tubuh yang terbuka membantu anak merasa nyaman dan terbuka.
3. Tunjukkan empati. Cobalah untuk merasakan apa yang anak rasakan. Ungkapkan empati Anda dengan kalimat seperti, "Ibu/Bapak mengerti bagaimana perasaanmu," atau "Itu pasti sangat sulit untukmu."
4. Hindari menghakimi. Dengarkan tanpa menyela, mengomeli, atau mengkritik. Biarkan anak menyelesaikan ucapannya sebelum Anda memberikan tanggapan.
5. Berikan tanggapan yang mendukung. Setelah anak selesai berbicara, berikan tanggapan yang mendukung dan konstruktif. Fokus pada solusi, bukan masalah.
Manfaat Mendengarkan Aktif bagi Orang Tua dan Anak
1. Mempererat hubungan. Hubungan yang dibangun di atas dasar saling pengertian dan kepercayaan akan lebih kuat dan bertahan lama.
2. Meningkatkan komunikasi. Anak akan lebih terbuka untuk berbicara jika mereka tahu bahwa orang tua mereka benar-benar mendengarkan dan peduli.
3. Mengembangkan kemampuan Sosial. Anak yang terbiasa didengar dengan penuh perhatian akan mengembangkan kemampuan mendengarkan yang baik dalam interaksi sosial mereka sendiri.
4. Mengurangi stres dan tekanan. Dengan mendengarkan aktif, orang tua dapat membantu anak mengatasi stres dan tekanan yang mereka alami, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis di rumah.
Langkah-langkah Mendengarkan Aktif Secara Efisien
1. Sediakan waktu khusus. Jadwalkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak tanpa gangguan. Pastikan tidak ada distraksi seperti ponsel, televisi, atau pekerjaan rumah tangga yang mengganggu.
2. Bersikap terbuka dan tenang. Tunjukkan sikap terbuka dan tenang saat berkomunikasi. Sikap tubuh yang santai dan perhatian penuh akan membuat anak merasa nyaman dan dihargai.
3. Lakukan kontak mata. Tatap mata anak saat mereka berbicara. Kontak mata menunjukkan bahwa Anda fokus dan serius mendengarkan apa yang mereka katakan.
4. Gunakan bahasa tubuh yang positif. Anggukkan kepala, tersenyum, dan gunakan gerakan tubuh yang menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan seksama. Ini akan menguatkan pesan bahwa Anda benar-benar peduli.
5. Berikan respon empati. Tanggapi perasaan dan pandangan anak dengan empati. Gunakan kalimat seperti, "Ibu/Bapak mengerti bagaimana perasaanmu," atau "Itu pasti sulit untukmu."
6. Jangan menginterupsi. Biarkan anak menyelesaikan ucapannya tanpa interupsi. Hindari memotong pembicaraan atau memberikan tanggapan terlalu cepat.
7. Ajukan pertanyaan terbuka. Ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong anak untuk berbicara lebih banyak. Misalnya, "Bagaimana perasaanmu tentang itu?" atau "Apa yang menurutmu sebaiknya kita lakukan?"
8. Ulangi dan parafrase. Ulangi atau parafrase apa yang telah disampaikan anak untuk memastikan pemahaman Anda. Misalnya, "Jadi, kamu merasa kecewa karena...?"
9. Hindari penghakiman dan kritik. Dengarkan tanpa menghakimi atau mengkritik. Fokus pada pemahaman daripada penilaian. Ini akan membuat anak merasa lebih aman untuk berbagi.
10. Tunjukkan dukungan dan solusi. Setelah anak selesai berbicara, berikan tanggapan yang mendukung dan fokus pada solusi. Diskusikan langkah-langkah yang dapat diambil bersama untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
 11. Latih kesabaran. Bersabar adalah kunci dalam mendengarkan aktif. Terkadang anak membutuhkan waktu lebih lama untuk mengungkapkan perasaannya. Berikan mereka ruang dan waktu yang diperlukan.
12. Berikan apresiasi. Berikan apresiasi kepada anak karena telah berbagi perasaannya. Ucapkan terima kasih dan tunjukkan bahwa Anda menghargai keterbukaan mereka.
Penutup
Mendengarkan aktif membutuhkan komitmen dan latihan, namun manfaat yang diperoleh sangatlah besar. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, orang tua siswa (ortusis) dapat menciptakan komunikasi yang lebih efektif, penuh empati, dan mendalam dengan anak remaja. Ini tidak hanya akan mempererat hubungan keluarga, tetapi juga membantu anak dalam menghadapi tantangan dan perkembangan di masa remajanya. Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih melalui keterampilan mendengarkan aktif.
Mendengarkan aktif adalah keterampilan yang sangat penting dan mendasar dalam membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak remaja. Dengan menerapkan teknik-teknik mendengarkan aktif, orang tua tidak hanya dapat memahami perasaan dan pandangan anak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional dan psikologis yang sehat. Sebagai bagian dari program parenting untuk ortusis, mari kita terus berusaha untuk menjadi pendengar yang lebih baik, demi kebaikan dan kesejahteraan anak-anak kita.
Ingatlah bahwa setiap momen mendengarkan adalah investasi berharga dalam hubungan Anda dengan anak. Jadikan mendengarkan aktif sebagai fondasi dalam komunikasi Anda, dan nikmati hasilnya dalam bentuk hubungan yang lebih erat, penuh kasih, dan harmonis. Mari bersama-sama menciptakan generasi yang lebih percaya diri, bahagia, dan sukses melalui kekuatan mendengarkan aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H