Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dzikir sebagai Perisai: Menjaga Lisan dari Ucapan yang Dilarang

31 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 31 Juli 2024   06:39 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tidak akan membuang-buang waktu dengan kesia-siaan. Karena kita akan memilih lebih banyak berdzikir, daripada membaca berbagai kiriman orang di grup media sosial yang tak jelas tujuan dan manfaatnya.

Menghadapi kecenderungan itu, maka ada 2 kemungkinan terbaik. Kita tetap didalamnya untuk menjaga silaturahmi, atau kita keluar dari grup yang dirasakan tak banyak berguna bagi kualitas kehidupan kita.

Penting untuk kita ingat bahwa tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya dengan pertolongan-Nya kita dapat menjaga lisan kita agar tetap berada di jalan yang benar.

Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan amalan dzikir kita sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita, sehingga lisan dan komentar dengan tulisan di media sosial kita senantiasa terjaga dari keburukan.

Dengan penuh kesadaran, mari kita lestarikan amalan dzikir sebagai penjaga lisan dari segala keburukan, dan sebagai langkah awal menuju kesucian dan kebaikan yang hakiki.

Sebab, melalui dzikir kita tidak hanya melatih lisan kita untuk berbicara yang baik, tetapi juga membentuk karakter kita menjadi insan yang mulia dan terhormat di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun