Kita tidak akan membuang-buang waktu dengan kesia-siaan. Karena kita akan memilih lebih banyak berdzikir, daripada membaca berbagai kiriman orang di grup media sosial yang tak jelas tujuan dan manfaatnya.
Menghadapi kecenderungan itu, maka ada 2 kemungkinan terbaik. Kita tetap didalamnya untuk menjaga silaturahmi, atau kita keluar dari grup yang dirasakan tak banyak berguna bagi kualitas kehidupan kita.
Penting untuk kita ingat bahwa tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya dengan pertolongan-Nya kita dapat menjaga lisan kita agar tetap berada di jalan yang benar.
Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan amalan dzikir kita sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita, sehingga lisan dan komentar dengan tulisan di media sosial kita senantiasa terjaga dari keburukan.
Dengan penuh kesadaran, mari kita lestarikan amalan dzikir sebagai penjaga lisan dari segala keburukan, dan sebagai langkah awal menuju kesucian dan kebaikan yang hakiki.
Sebab, melalui dzikir kita tidak hanya melatih lisan kita untuk berbicara yang baik, tetapi juga membentuk karakter kita menjadi insan yang mulia dan terhormat di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H