Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dengan atau Tanpamu, Kebenaran Akan Terus Ada

29 Juli 2024   07:11 Diperbarui: 29 Juli 2024   07:13 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan atau tanpamu, kebenaran akan terus ada. Engkau akan binasa tanpa kebenaran. | Image: intisari.grid.id

"Jangan khawatirkan bagaimana kebatilan akan hilang, karena itu pasti. Fokuslah pada bagaimana engkau membela kebenaran, karena kebenaran akan terus ada dengan atau tanpamu, namun engkau akan binasa tanpa kebenaran."

Kebenaran adalah pilar kokoh yang selalu tegak berdiri, tak tergoyahkan oleh apapun. Dalam sejarah, kita menemukan kisah-kisah menakjubkan yang membuktikan bahwa kebatilan akan selalu berakhir, dan kebenaran akan tetap hidup, dengan atau tanpamu.

Kisah Fir'aun: Tenggelamnya Keangkuhan

Fir'aun, penguasa Mesir yang mengklaim dirinya sebagai tuhan, adalah simbol keangkuhan. Kisahnya berakhir dengan tenggelamnya di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa dan Bani Israil. Ketika Musa memukulkan tongkatnya ke laut atas perintah Allah, laut terbelah, memungkinkan Bani Israil melintasinya dengan selamat.

Namun, saat Fir'aun dan pasukannya mengikuti, laut kembali menutup, menenggelamkan mereka. Pengakuan Fir'aun terhadap keesaan Tuhan saat hampir tenggelam tidak menyelamatkannya, menunjukkan bahwa penyesalan yang terlambat tidak dapat mengubah nasib.

Kisah ini menjadi pelajaran bahwa keangkuhan tidak pernah abadi, dan kebenaran selalu akan menemukan jalannya.

Haman: Buta Hati Karena Kekuasaan

Haman, dalam konteks Al-Qur'an, adalah menteri Firaun yang dikenal karena kesetiaannya yang buta dan penolakannya terhadap kebenaran. Ia berperan dalam menentang Nabi Musa dan menindas Bani Israil, mewakili kekuasaan yang korup dan sombong.

Haman terlibat dalam proyek pembangunan megah untuk Firaun, menunjukkan bagaimana ambisi dan kekuasaan dapat membutakan hati dari moralitas. Akibat kesombongannya, ia dan Firaun akhirnya tenggelam di Laut Merah, menjadi simbol akhir tragis bagi mereka yang menolak kebenaran dan keadilan.

Kisah Qarun: Tenggelamnya Kekayaan

Qarun, yang terkenal karena kekayaannya yang melimpah, namun juga karena kesombongannya, berakhir dengan ditelan bumi. Sebagai hukuman atas pengabaiannya terhadap nikmat Allah dan sikap sombongnya, Qarun bersama hartanya ditenggelamkan ke dalam bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun