Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Strategi Parenting: Membentuk Generasi Agile dan Kompetitif

28 Juli 2024   13:38 Diperbarui: 28 Juli 2024   13:40 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keberhasilan sejati bukanlah tentang seberapa cepat kita sampai di tujuan, tetapi tentang seberapa gigih kita belajar, beradaptasi, dan terus maju meski menghadapi rintangan."

Di era yang penuh dengan dinamika dan perubahan cepat ini, menjadi agile dan kompetitif bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah kebutuhan. Bagi siswa SMA yang berada di masa transisi penting menuju dunia dewasa, kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan bersaing secara sehat sangatlah krusial.

Sebagai orang tua, peran Anda dalam membentuk anak menjadi pembelajar yang agile dan kompetitif sangat besar.

Artikel ini akan memberikan panduan sistematis dan mendalam untuk membantu Anda mengarahkan anak-anak menuju kesuksesan yang berkelanjutan.

1. Menanamkan Growth Mindset

Langkah pertama untuk menjadikan anak agile adalah menanamkan growth mindset, yakni keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha dan pembelajaran yang terus menerus. Caranya:
- Dorong pembelajaran berkelanjutan. Ajak anak untuk selalu penasaran dan mencari tahu hal-hal baru. Ini bisa dilakukan dengan membaca buku, menonton dokumenter, atau mengikuti kursus online.
- Rayakan proses, bukan hanya hasil. Apresiasi usaha dan kemajuan kecil yang dicapai anak, bukan hanya hasil akhir. Ini akan membuat mereka lebih bersemangat untuk terus mencoba dan belajar.

2. Mengembangkan Keterampilan Problem Solving

Keterampilan problem solving adalah salah satu pilar utama untuk menjadi agile. Ajarkan anak untuk:
- Mengidentifikasi masalah. Biasakan anak untuk mengenali masalah yang dihadapi, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
- Menggali alternatif solusi. Latih anak untuk berpikir kritis dengan mengeksplorasi berbagai solusi potensial sebelum mengambil keputusan.
- Evaluasi dan refleksi. Setelah solusi diimplementasikan, ajak anak untuk mengevaluasi hasilnya dan refleksikan apa yang bisa diperbaiki di masa depan.

3. Mendorong Kolaborasi dan Komunikasi Efektif

Di dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif sangat penting. Untuk itu:
- Buat proyek kelompok. Ajak anak untuk terlibat dalam proyek kelompok, baik di sekolah maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ini akan membantu mereka belajar bekerja sama dan menghargai peran setiap anggota tim.
- Ajarkan komunikasi asertif. Bimbing anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan jelas dan tegas, namun tetap menghargai perasaan orang lain.

4. Memanfaatkan teknologi dengan bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun