Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Stretegi Jitu Orang Tua: Menumbuhkan Nilai-Nilai Agama pada Anak Remaja

25 Juli 2024   20:26 Diperbarui: 26 Juli 2024   07:57 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai agama adalah kompas terbaik dalam membimbing remaja menuju masa depan yang beriman & bertanggung jawab.|Foto: floweraura.com

"Menanamkan nilai-nilai agama pada remaja bukan hanya tentang mengajarkan, tetapi juga tentang menunjukkan keteladanan. Melalui doa, diskusi, dan cinta, kita membimbing mereka menuju jalan kebaikan dan ketakwaan."

Masa remaja adalah fase krusial dalam pembentukan karakter dan identitas diri. Pada rentang usia 16 hingga 19 tahun, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada dalam periode penting yang membutuhkan bimbingan yang tepat. Menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting untuk membimbing mereka menuju jalan yang benar.

Artikel ini bertujuan memberikan panduan praktis bagi orang tua siswa (ortusis) dalam mendidik anak-anak mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bermoral, dan bertanggung jawab.

1. Luruskan Niat dan Awali dengan Doa

Segala sesuatu dimulai dari niat. Sebagai orang tua, luruskan niat Anda dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai agama. Mulailah setiap hari dengan doa bersama, memohon bimbingan dan keberkahan dari Allah SWT. Doa dapat memberikan kekuatan spiritual dan menanamkan rasa ketergantungan kepada Tuhan dalam diri anak-anak.

2. Jadilah Teladan yang Baik

Anak-anak belajar dari contoh yang mereka lihat setiap hari. Jadilah teladan yang baik dalam berperilaku, berbicara, dan mengambil keputusan. Tunjukkan nilai-nilai kejujuran, kesabaran, dan keadilan dalam setiap tindakan Anda. Ingatlah bahwa tindakan Anda lebih berpengaruh daripada kata-kata.

3. Pembiasaan Ibadah Harian

Membiasakan ibadah harian seperti shalat dan membaca Al-Qur'an akan membantu siswa merasakan ketenangan dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Sekolah dapat menyediakan waktu khusus untuk shalat dhuha dan mengaji bersama, sehingga nilai-nilai spiritual dapat terinternalisasi dengan baik dalam diri siswa.

4. Implementasi Nilai Jujur dan Amanah

Kejujuran dan amanah adalah dua pilar utama dalam ajaran agama yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru dan orang tua harus menjadi teladan dalam hal ini. Misalnya, tidak menyontek saat ujian dan selalu menyelesaikan tugas tepat waktu adalah bentuk konkret dari penerapan nilai ini.

5. Proaktif dan Rencanakan Kegiatan dengan Baik

Nilai-nilai agama mengajarkan kita untuk senantiasa proaktif dalam berbuat kebaikan. Siswa diajak untuk merencanakan kegiatannya dengan baik, sehingga setiap waktu yang dilalui memiliki manfaat. Seorang siswa yang disiplin dalam merencanakan waktu belajar dan ibadah akan lebih mudah mencapai prestasi dan keseimbangan dalam hidup.

6. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan

Agama sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Di sekolah, program-program kebersihan dan kesehatan harus menjadi prioritas. Misalnya, kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah dan menjaga pola makan sehat dapat diintegrasikan dalam kurikulum.

7. Mengajarkan Konsep Rezeki yang Halal

Pendidikan agama harus menekankan pentingnya mencari rezeki yang halal. Siswa diajak untuk memahami bahwa kesuksesan sejati adalah yang diraih dengan cara-cara yang halal dan berkah. Nilai ini akan memotivasi mereka untuk selalu berusaha dengan jujur dan menjauhi segala bentuk kecurangan.

8. Menanamkan Nilai Keadilan dan Kebenaran

Keadilan dan kebenaran adalah prinsip utama dalam ajaran agama. Siswa diajak untuk selalu bersikap adil dalam menilai sesuatu dan tidak mudah terpengaruh oleh desas-desus atau informasi yang tidak benar. Hal ini akan membentuk pribadi yang objektif dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

9. Menghormati dan Menyayangi Sesama

Agama mengajarkan kita untuk selalu menghormati dan menyayangi sesama. Di sekolah, siswa diajarkan untuk saling menghormati, baik kepada guru, teman, maupun staf sekolah. Sikap ini tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, tetapi juga membentuk pribadi yang penuh kasih sayang dan empati.

10. Diskusikan Nilai-Nilai Agama dalam Kehidupan Sehari-hari

Buatlah diskusi tentang nilai-nilai agama menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Diskusikan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam berbagai situasi yang mereka hadapi, seperti di sekolah, pergaulan, dan media sosial. Berikan contoh konkret dan relevan yang mudah dipahami oleh mereka.

11. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang mendukung sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai agama. Pilihlah lingkungan pergaulan dan kegiatan ekstrakurikuler yang positif bagi anak-anak. Jalin hubungan dengan komunitas yang memiliki nilai-nilai sejalan untuk mendukung perkembangan spiritual mereka.

12. Libatkan dalam Kegiatan Sosial dan Kebajikan

Ajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan kebajikan, seperti bakti sosial, membantu tetangga, atau berpartisipasi dalam kegiatan masjid. Kegiatan ini dapat mengajarkan mereka tentang pentingnya berkontribusi kepada masyarakat dan mengembangkan empati terhadap sesama.

13. Pantau dan Bimbing Penggunaan Teknologi

Di era digital, penggunaan teknologi oleh anak-anak perlu diawasi dan dibimbing. Ajarkan mereka untuk menggunakan teknologi secara bijak dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Batasi akses ke konten yang tidak sesuai dan arahkan mereka kepada sumber-sumber yang bermanfaat dan mendidik.

14. Berikan Penghargaan dan Apresiasi

Berikan penghargaan dan apresiasi atas usaha dan pencapaian anak-anak dalam mengamalkan nilai-nilai agama. Pujian dan pengakuan dari orang tua dapat menjadi motivasi yang kuat bagi mereka untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

15. Tanamkan Sikap Sabar, Rida, dan Syukur

Ajarkan anak-anak untuk selalu bersikap sabar, rida, dan syukur dalam menghadapi segala cobaan dan nikmat yang diberikan Allah SWT. Sikap ini akan membantu mereka menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan penuh rasa syukur.

Kesimpulan

Menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan niat yang tulus dan usaha yang konsisten, hal ini dapat dicapai. Sebagai orang tua, Anda memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak Anda menuju jalan yang benar. Jadikanlah nilai-nilai agama sebagai fondasi dalam mendidik mereka, dan insya Allah, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bermoral, dan bertanggung jawab.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi Anda, para ortusis, dalam menjalankan peran mulia sebagai pendidik utama bagi anak-anak Anda. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun