Penanganan Depresi pada Thinking Ekstrovert
Orang dengan kecerdasan thinking ekstrovert lebih mungkin mencari dukungan dari orang lain dan berbicara tentang masalah mereka secara terbuka. Mereka cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan mencari solusi melalui interaksi sosial.
Hanya saja, mereka juga bisa mengalami depresi jika kehilangan dukungan sosial atau menghadapi tekanan sosial yang tinggi.
Strategi Penanganan:
1. Dukungan sosial. Mendorong mereka untuk terlibat dalam kelompok dukungan atau kegiatan sosial.
2. Terapi interpersonal: Membantu mereka mengelola hubungan sosial dan meningkatkan keterampilan komunikasi.
3. Aktivitas fisik. Menggunakan olahraga sebagai cara untuk mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Kesimpulan:
Tidak ada jawaban pasti tentang mana yang lebih mudah penanganannya, apakah thinking introvert atau thinking ekstrovert, karena masing-masing individu unik dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Yang terpenting adalah memahami karakteristik masing-masing tipe kecerdasan dan memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pendekatan dengan prinsip ini jelas dirasakan lebih masuk akal.
Akhirnya, memahami peran genetik dalam depresi dan bagaimana kecerdasan dominan mempengaruhi cara seseorang menangani depresi adalah langkah penting dalam memberikan penanganan yang efektif.
Dengan pendekatan yang holistik dan dukungan yang tepat, baik thinking introvert maupun thinking ekstrovert dapat mengatasi depresi dan mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H