Pembawa Acara Ngos-ngosan Bacain Gelar
Bayangkan, ada politisi yang setiap kali mau pidato, pembawa acara sampai ngos-ngosan bacain gelar-gelarnya. "Selamat datang kepada Profesor Doktor Insinyur Haji Kyai Master Blaster Specialist Luar Biasa Pak..." Pejabatnya jawab, "Ssst, cukup panggil saya Pak aja, biar simpel."
Undangan Gelar, Bukan Orang
Ini beneran kejadian, ada pejabat yang selalu nulis gelarnya di semua kesempatan, termasuk di undangan kawinan. Jadi kalau di undangan lain tulisannya "Undangan untuk Bapak/Ibu...", di undangan dia tulisannya "Undangan untuk Profesor Doktor Haji Kyai Insinyur Ustad ...". Kebayang nggak sih, tamunya sampai bingung mau panggil apa!
Presentasi Penuh Gelar, Isi Kosong
Kenapa ya, masih ada orang yang senang mencantumkan semua gelarnya pada setiap presentasinya? Sampai-sampai slide presentasinya penuh sama nama dan gelar. Padahal isinya cuma gambar pemandangan!Â
Atau, copy paste artikel di power point? Banyak sekali narasinya, tapi ditutupin ama bold dan warna di kata kuncinya. Ya, namanya juga usaha...
Slide Presentasi Penuh Gelar
Kenapa ya, masih saja ada orang yang senang mencantumkan gelarnya pada setiap presentasinya? Rasanya tiap kali lihat slide presentasi, lebih banyak gelar daripada isinya! Saya tanya, "Pak, kenapa gelarnya banyak banget?" Dia jawab, "Biar kalau presentasi gagal, setidaknya gelar saya tetap kelihatan keren!"
Gelar Ustad untuk Dobel Hormat dan Menghindari Kritik
Ada juga yang mencantumkan gelar ustad supaya dipanggil "Kyai Ustad." Saya tanya, "Pak, kenapa gelar ustadnya ditambahin kyai?" Dia jawab, "Biar dobel hormatnya!" Jadi kalau ada yang manggil, langsung dapat dua kali pahalanya.