Kenikmatan Materi dan Kewaspadaan
Kendaraan atau rumah yang bagus, jika tidak disyukuri, bisa menjadi sumber kesombongan. Waktu luang, kesempatan untuk berwisata dan menikmati kuliner, serta kemampuan mencari hiburan dan kesenangan, jika tidak diarahkan dengan benar dan disertai rasa syukur, bisa menimbulkan penyakit.
Lebih jauh, juga bisa menimbulkan gaya hidup glamor, dan pamer, hingga lupa diri dan menyia-nyiakan waktu yang berharga.
Allah SWT berfirman:Â "Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiya: 35).
Ayat ini menegaskan bahwa setiap kenikmatan, baik dalam bentuk kebaikan maupun keburukan, adalah ujian dari Allah yang menguji keteguhan hati kita.
Akhlak dalam Kenikmatan
Kecerdasan, pengalaman, dan karir yang cemerlang tanpa sikap, adab, dan akhlak yang baik hanya akan membawa kepada kesombongan. Jejaring yang luas, popularitas, kedekatan dengan sosok atau tokoh, kewenangan dan kekuasaan, jika disalahgunakan akan berujung pada kehinaan.
Keluarga dan Kebanggaan
Memiliki anak yang pintar, cucu atau keponakan yang lucu, atau saudara yang sukses dan maju, jika terlalu dibanggakan bisa menimbulkan penyakit ain, riya, dan kebanggaan yang berlebihan. Semua itu adalah ujian. Janganlah kita tertipu oleh kenikmatan, keinginan akan pujian, dan kedudukan di mata manusia.
Tetaplah berpegang teguh pada ketakwaan dan syukur, karena sejatinya setiap kenikmatan adalah ujian dari Allah yang harus kita kelola dengan bijaksana.
Pertanggungjawaban Akhirat