Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ancaman terhadap Kedaulatan: Bahaya Meningkatkan Rasio Utang Negara

13 Juli 2024   06:18 Diperbarui: 13 Juli 2024   06:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hindari utang ribawi, raih kesejahteraan dengan syariah. | Foto: riksgalden.se

"Utang ribawi negara adalah jebakan yang mengancam kedaulatan dan kesejahteraan. Dengan mengadopsi pembiayaan syariah, kita dapat membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan, menghindari ketergantungan, dan menjaga martabat bangsa."

Utang luar negeri sering kali dianggap sebagai solusi instan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara. Namun, dalam perspektif ekonomi Islam, utang ribawi (utang berbunga) membawa dampak yang lebih buruk daripada manfaatnya.

Artikel ini akan mengulas bagaimana peningkatan utang ribawi selalu berkorelasi negatif dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta menawarkan solusi syariah yang lebih baik.

Dampak Negatif pada Kedaulatan Negara

Utang ribawi dapat membahayakan kedaulatan negara. Pemberi hutang sering kali menetapkan syarat-syarat yang merugikan, seperti memaksakan proyek-proyek yang bahan baku dan tenaga kerjanya harus berasal dari negara pemberi hutang. 

Jelas, ini tidak hanya mengurangi kesempatan kerja bagi warga negara penerima hutang, tetapi juga menjadikan negara tersebut terjajah secara ekonomi.

Lebih jauh, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Termasuk didalamnya ketergantungan yang berlebihan, kesempatan kerja yang terbatas, kerjasama yang tidak adil, dan kedaulatan negara yang terancam.

Pengaruh pada Anggaran Pemerintah

Bunga utang yang tinggi menjadi beban berat bagi anggaran pemerintah. Alih-alih digunakan untuk program-program pembangunan yang produktif, sebagian besar anggaran harus dialokasikan untuk membayar bunga utang. Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan membuat negara terjebak dalam lingkaran utang yang semakin dalam.

Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh pengurangan anggaran untuk pembangunan, ketergantungan yang berlebihan pada pemberi hutang, biaya bunga yang tinggi, inflasi dan harga yang tinggi, dan kesulitan dalam pembayaran.  

Kontribusi Negatif terhadap Pendapatan Per Kapita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun