7. Ini mitos: Hanya orang dengan IQ tinggi yang memiliki potensi besar.
Faktanya, kecerdasan emosional (EQ), ketekunan, dan keterampilan sosial sama pentingnya dengan IQ dalam mengembangkan potensi diri. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa EQ sering kali lebih berpengaruh terhadap kesuksesan daripada IQ.
Jadi, fokuslah untuk mengembangkan berbagai aspek diri Anda, termasuk kemampuan emosional dan sosial, bukan hanya intelektual.
8. Potensi diri terlihat dari prestasi di sekolah ?
Faktanya, banyak murid, siswa hingga mahasiswa yang berprestasi di sekolah atau di kampus, namun dalam kehidupan dan dunia profesional, biasa-biasa saja. Prestasi akademis hanyalah salah satu indikator dari potensi diri. Banyak orang sukses yang tidak menunjukkan prestasi luar biasa di sekolah, tetapi berhasil dalam kehidupan karena mengembangkan keterampilan lain yang relevan dengan tujuan mereka.
Karena itu, jangan biarkan nilai akademis mendefinisikan potensi diri Anda atau anak Anda. Carilah dan kembangkan keunggulan lain yang Anda miliki.
9. Benarkah, hanya mereka yang berhasil yang punya potensi diri tinggi ?
Tentu saja itu mitos. Faktanya, kesuksesan tidak selalu mencerminkan potensi diri yang sebenarnya. Banyak orang dengan potensi besar yang belum mencapai kesuksesan karena berbagai alasan, termasuk kesempatan yang terbatas atau tantangan eksternal.
Karena itu, jangan menilai potensi diri Anda hanya berdasarkan kesuksesan yang terlihat. Fokuslah pada perkembangan diri yang berkelanjutan. Manfaatkan peluang diatas kekuatan. Jangan terbalik: melihat kelemahan diatas ancaman zaman atau ketakutan akan masa depan.
10. Mitos: Potensi diri akan terwujud sendiri tanpa perencanaan.
Orang bilang, hidup itu harus mengalir saja, dan biarlah mengalir dengan sendirinya. Namun, kalau dibiarkan mengalir saja, bagaimana kalau mengalirnya berakhir di got, atau di septic tank? Faktanya, di area kehidupan dan profesi apa pun, mengembangkan potensi diri memerlukan perencanaan. Juga tujuan yang jelas, dan tindakan yang konsisten. Tanpa strategi yang tepat, potensi diri bisa saja tidak pernah terwujud.