Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilmu Dicabut dengan Wafatnya Ulama

12 Juli 2024   17:10 Diperbarui: 12 Juli 2024   17:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan. Kehilangan ulama bagaikan padamnya satu bintang, namun kita harus terus menyalakan pelita ilmu dalam hati kita, mengamalkannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan."

Dalam keindahan alam semesta yang penuh dengan kebijaksanaan dan kearifan, kita diingatkan oleh sabda Rasulullah tentang pentingnya ilmu dan peran ulama dalam menyebarkannya. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan sekali cabutan dari hamba-hamba-Nya, tetapi mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama hingga apabila Allah tidak menyisakan seorang alim pun, orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Ketika mereka ditanya, mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kehilangan yang Tak Tergantikan

Ulama adalah tiang penopang bagi umat, yang dengan ilmunya menerangi jalan kehidupan kita. Ketika seorang ulama wafat, bagaikan satu bintang padam di langit ilmu pengetahuan. Kita kehilangan nasihat bijaknya, pencerahannya, dan tuntunan yang dapat mengarahkan kita pada jalan yang lurus.

Ilmu yang diwariskan oleh ulama adalah warisan abadi yang lebih berharga daripada harta benda, karena ilmu itu membawa kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Peran Ulama dalam Menjaga Tauhid

Tauhid, sebagai fondasi iman kita, diajarkan dan disebarkan oleh para ulama. Mereka adalah penjaga dan penyebar aqidah yang murni, memastikan bahwa umat Islam tidak tersesat dalam ajaran-ajaran yang menyimpang.

Tanpa ulama, umat kehilangan kompas moral dan spiritual yang dapat membimbing mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan. Setiap ulama yang wafat, seolah kita kehilangan satu penjaga pintu keimanan.

Menghargai dan Menjaga Ilmu

Menghargai ilmu berarti menghargai ulama. Kita perlu senantiasa mencari ilmu dari mereka yang masih ada di tengah kita, menghormati dan memuliakan mereka. 

Seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali, "Jika kamu melihat seorang alim, ketahuilah bahwa dia adalah nikmat Allah atasmu, maka muliakanlah nikmat itu dengan berbuat baik kepadanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun