"Dalam setiap hembusan napas kita, ada hitungan waktu yang terus berjalan menuju akhirat. Jangan biarkan kesibukan dunia melalaikanmu dari tujuan hakiki. Perbanyaklah amal shalih, tingkatkan ibadah, dan bergandengan tanganlah dengan sahabat yang shalih. Hanya dengan begitu, kita bisa mengarungi dunia dengan panduan Ilahi dan meraih kebahagiaan yang abadi."
Dalam kesibukan dunia yang tiada henti, seorang Muslim sering kali dihadapkan pada godaan yang dapat melalaikan dari tujuan hakiki hidupnya. Karena itu, mari kita merenung dan menemukan jalan keluar dari kesibukan dunia yang bisa melalaikan, dengan panduan yang indah dan mulia dari ajaran Islam.
1. Kesadaran Akan Pendeknya Usia
Usia kita semakin pendek, sementara bekal untuk akhirat masih sangat kurang. Rutinitas, kesibukan, dan tuntutan kebutuhan semakin meningkat seiring waktu. Kita harus menyadari bahwa dosa-dosa kita sangatlah banyak, dan bekal amal ibadah kita masih minim. Ilmu yang kita miliki juga sangat terbatas. Padahal, hanya amal kebaikan dan ibadah yang benar sesuai tuntunan Allah dan sunnah Rasulullah yang diterima oleh-Nya.
Rasulullah SAW bersabda, "Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang baik" (HR Tirmidzi).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa memperbaiki diri, memperbanyak ilmu, dan meningkatkan amal ibadah sesuai dengan tuntunan agama.
2. Keseimbangan Dunia dan Akhirat
Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Menyibukkan diri dalam urusan dunia tidak berarti melupakan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang obsesinya akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat" (HR Tirmidzi, shahih). Dengan demikian, setiap langkah kita di dunia seharusnya diarahkan untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan yang abadi di akhirat.
3. Syukur dan Ibadah sebagai Benteng
Syukur adalah salah satu tanda keimanan. Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dapat mengurangi kecenderungan untuk terus mengejar dunia.
Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa syukur adalah salah satu dari tanda-tanda keimanan. Dalam setiap kesempatan, luangkan waktu untuk bersyukur dan memperbanyak ibadah kepada Allah.
4. Bacaan Al-Qur'an sebagai Penyejuk Hati
Membaca Al-Qur'an dengan khusyuk dan rutin dapat menenangkan hati dan mengarahkan fokus kita kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya." (HR. Muslim)
Dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an, hati kita akan senantiasa teringat kepada akhirat dan tidak terjebak dalam kesibukan dunia.
5. Penggunaan Harta dengan Bijak
Harta adalah titipan Allah yang harus digunakan dengan bijaksana. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir".
Harta yang dimiliki hendaknya digunakan untuk kebajikan dan persiapan di akhirat, bukan semata-mata untuk kepuasan duniawi.
6. Penghentian Kegiatan yang Berlebihan
Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur'an, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan melalaikan, perhiasan dan tempat saling berbangga diantara kamu, serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan" (QS. al-Hadd/57:20). Menghentikan kegiatan yang berlebihan dan tidak bermanfaat akan membantu kita untuk lebih fokus pada hal-hal yang membawa manfaat bagi akhirat.
7. Memiliki Sahabat-Sahabat yang Shalih dan Komunitas yang Mengingatkan Akhirat
Penting bagi seorang Muslim untuk dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang shalih dan berada dalam komunitas yang senantiasa mengingatkan kepada akhirat. Sahabat yang baik akan membantu kita dalam menjaga keimanan dan ketaqwaan. Rasulullah SAW bersabda, "Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Komunitas yang positif akan memotivasi kita untuk selalu beramal shalih dan meningkatkan ibadah kepada Allah.
Penutup
Dengan mengikuti panduan-panduan di atas, kita dapat melangkah keluar dari kesibukan dunia yang melalaikan. Setiap langkah kita hendaknya dipenuhi dengan kesadaran akan tujuan akhir kita, yakni kehidupan abadi di akhirat.
Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk selalu menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta mengarahkan hidup kita menuju ridha Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H