"Ketika Allah menanamkan pemahaman agama dalam hatimu, Dia sedang membimbingmu menuju jalan yang lurus. Jadikan ilmu sebagai cahaya yang menerangi langkahmu, agar setiap tindakanmu bernilai ibadah dan penuh makna."
Kala hati menyapa jiwa, kalau rasa menimbang asa, atau kala gelisik hati senantiasa meraba-raba, selalu saja ada satu tanda yang begitu jelas, namun sering kali terlewatkan oleh pandangan manusia. Tanda tersebut adalah ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala menginginkan kebaikan pada hamba-Nya, Dia memberikannya pemahaman yang mendalam tentang agama.
Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barangsiapa dikehendaki Allah memperoleh kebaikan, maka dia akan dipahamkan dalam masalah agama." [HR. al-Bukhari]
Keindahan Pemahaman Agama
Ketika Allah menanamkan dalam hati seorang hamba kecintaan untuk memahami agama, Dia sesungguhnya sedang menuntunnya menuju jalan yang lurus. Pemahaman agama bukan sekadar ilmu yang tersimpan dalam pikiran, tetapi cahaya yang menerangi hati dan tindakan. Ilmu agama membimbing seorang muslim untuk beribadah kepada Allah dengan benar, sesuai dengan tuntunan-Nya, bukan berdasarkan hawa nafsu.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka ialah yang mendapat petunjuk. Barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (QS. Al-Kahfi 18: 17)
Ilmu Sebagai Pondasi Iman
Dalam setiap langkah kehidupan, ilmu agama menjadi pondasi yang kokoh bagi keimanan seorang hamba. Dengan ilmu, seorang muslim dapat membenarkan akidah, memperbaiki ibadah, dan menyempurnakan mu'amalahnya. Tanpa ilmu, ibadah bisa menjadi kosong dan tidak bermakna, serta mu'amalah bisa menjadi sumber konflik dan ketidakadilan.
Allah berfirman: "Allah akan mengangkat derajat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadalah 58: 11)
Menuntut Ilmu, Menyembah dengan Bashirah
Menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap muslim. Dengan ilmu, seorang hamba dapat menyembah Allah dengan bashirah (penglihatan hati yang terang), fiqih, dan ilmu. Seorang hamba yang diberkahi dengan pemahaman agama akan menjalani kehidupannya dengan penuh kehati-hatian, tidak terlena oleh gemerlap dunia, dan selalu mengingat akhirat sebagai tujuan utama.
Allah berfirman: "Katakan: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.'" (QS. Thaha 20: 114)
Tanggung Jawab Menuntut Ilmu
Setiap muslim yang mengenal Allah harus menyadari pentingnya menuntut ilmu agama. Jangan biarkan diri kita tersibukkan oleh urusan dunia hingga lalai dari kewajiban menuntut ilmu yang akan membawa kebahagiaan di akhirat. Tanpa ilmu, urusan agama kita bisa rusak dan terbengkalai, serta kita tidak diberi dispensasi atas ketidaktahuan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala.
Allah berfirman: Ilmu adalah cahaya, tanpanya hati menjadi gelap. (QS. Muhammad 47: 19)
Kesimpulan: Jalan Menuju Kebaikan
Dalam setiap helaan nafas, dalam setiap detak jantung, marilah kita selalu mengingat bahwa tanda Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya adalah dengan memberikan pemahaman yang mendalam tentang agama.
Mari kita tekun dalam menuntut ilmu, bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan selalu memohon kepada Allah agar kita termasuk dalam hamba-hamba yang Dia kehendaki kebaikan.
Dengan demikian, kita akan menjadi hamba yang diridai oleh Allah, menjalani kehidupan dengan penuh berkah, dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat.
Hanya kepada-Nya kita meminta, hanya kepada-Nya kita bergantung, dan hanya kepada-Nya kita akan kembali.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua dalam jalan-Nya yang lurus. Aamiin ya rabbal alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H