Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Judi Pemicu Permusuhan, Lebih Merusak daripada Riba

5 Juli 2024   06:18 Diperbarui: 5 Juli 2024   06:18 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Judi merusak hidup, melupakan Allah, dan menghancurkan hubungan. Jauhilah untuk kebahagiaan sejati. | Foto: steverosephd.com

"Dalam setiap langkah hidup, jauhilah judi yang mengikis kebersamaan dan menggantinya dengan doa dan usaha yang halal. Ketahuilah, kebahagiaan sejati terletak pada ketenangan hati yang selalu mengingat Allah dan menjauh dari segala yang diharamkan."

Di bawah naungan kebijaksanaan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, marilah kita merenungi betapa pentingnya menjauhi perbuatan yang diharamkan dalam Islam. Salah satu perbuatan yang sering kali memicu kerusakan besar dalam tatanan sosial dan moral adalah judi.

Beberapa jenis judi online kini kian marak di Indonesia. Mulai dari Poker Online, Domino, Blackjack, Roulette, Slot Online, Kasino Online, Taruhan Olahraga (sepak bola, basket, balapan kuda, tenis, esports), Lotere Online, P2P, Keno, Bingo Online, Togel Online, Casino Online, Tembak Ikan, hingga permainan judi Bola Online.

Ya, Indonesia kini benar-benar darurat judi online. Betapa tidak, nilai perputaran judi online di Indonesia mencapai Rp 327 triliun pada tahun 2023 dan Rp 600 triliun dalam triwulan pertama tahun 2024 (Kompas, 18/04/2024 & 20/06/2024).

Pengaruhnya pun banyak. Mulai dari pengaruh pada daya beli ekonomi, pergerakan rupiah, sektor perbankan (meningkatkan risiko kredit macet dan Non-Performing Loan), hingga meningkatkan angka kemiskinan.

Dalam konteks ajaran Islam, judi tidak hanya sekadar permainan yang membuang-buang waktu dan harta, tetapi juga sebuah perangkap yang mengakibatkan berbagai dampak negatif yang mendalam.

Judi dalam Perspektif Islam

Judi, atau maisir, telah diharamkan secara tegas dalam Al-Qur'an. Allah Ta’ala berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya, minuman keras (khamar), berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah merupakan perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah 5: 90)

Jelaslah bahwa judi bukanlah jalan menuju kebahagiaan dan keberuntungan, melainkan pintu menuju kehancuran dan penyesalan. Judi mengandung unsur memakan harta dengan cara yang batil serta melibatkan permainan yang diharamkan. Dalam konteks ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan:

"Sesungguhnya kerusakan maisir (judi) lebih besar daripada kerusakan riba. Karena kerusakan maisir mencakup dua kerusakan: kerusakan (karena) memakan harta dengan cara haram dan kerusakan (karena) permainan yang haram. Karena perjudian itu menghalangi seseorang dari mengingat Allah dan dari shalat, serta menimbulkan permusuhan dan kebencian. Oleh karena itu maisir diharamkan sebelum pengharaman riba."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun