Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketenangan Hati dalam Lirihnya Ayat Suci: Membaca Al-Qur'an dengan Ikhlas

3 Juli 2024   06:07 Diperbarui: 3 Juli 2024   06:46 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara lirih yang terdengar lembut dan penuh ketenangan membantu menciptakan kedamaian batin. Ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca dengan lirih dapat menenangkan hati, menghilangkan kegelisahan, dan mendekatkan diri kita kepada Allah dengan cara yang lebih personal dan intim.

3. Menghindari gangguan orang lain  

Membaca Al-Qur'an dengan suara keras di tempat umum atau di sekitar orang lain bisa mengganggu ketenangan mereka. Dengan suara lirih, kita dapat melaksanakan ibadah ini tanpa mengganggu orang lain, sehingga mencerminkan akhlak mulia dan kepedulian terhadap sesama.

Refleksi dan Pengamalan

Mengamalkan sunnah membaca Al-Qur'an dengan suara lirih memerlukan kesadaran dan niat yang kuat. Dalam kesendirian, ciptakan suasana yang khusyuk dan tenang. Mulailah dengan niat yang ikhlas, lalu bacalah ayat-ayat Allah dengan penuh penghayatan. Rasakan setiap kata yang terucap, pahami maknanya, dan renungkan pesan yang terkandung di dalamnya.

Tidak hanya itu, tanamkan dalam diri bahwa setiap huruf yang dibaca adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah. Jadikan momen ini sebagai waktu untuk bermunajat, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Inspirasi dari Ulama Terdahulu

Para ulama terdahulu banyak yang mengamalkan sunnah membaca Al-Qur'an dengan suara lirih. Mereka menyadari betapa pentingnya menjaga keikhlasan dan konsentrasi dalam membaca kalamullah. Imam An-Nawawi dalam kitabnya "At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an" menjelaskan bahwa membaca Al-Qur'an dengan suara lirih lebih utama bagi orang yang khawatir akan terjerumus pada riya atau jika suaranya dapat mengganggu orang lain

Dalam kitab ini, Imam An-Nawawi menekankan pentingnya menghormati Al-Qur'an, termasuk saat membaca bersama dalam majelis Al-Qur'an. Ia menyarankan agar para pembaca Al-Qur'an menghindari berbicara, tertawa, dan berbincang-bincang selama membaca Al-Qur'an, kecuali jika berbicara itu diperlukan. Imam An-Nawawi juga menekankan pentingnya membatasi diri sendiri agar tidak mengganggu apa yang menjadi tugas lainnya, serta membatasi diri sendiri agar tidak mengganggu orang lain dengan suara yang keras atau mengganggu suasana yang santai dalam majelis Al-Qur'an

Penutup

Membaca Al-Qur'an adalah ibadah yang penuh kemuliaan. Dengan membaca secara lirih, kita dapat menjaga keikhlasan, menciptakan ketenangan batin, dan menghindari gangguan bagi orang lain. Marilah kita berusaha untuk selalu menghidupkan sunnah ini dalam kehidupan sehari-hari, memohon kepada Allah agar ibadah kita diterima dan diberikan ganjaran yang berlipat ganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun