3. Shalawat yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Shalawat yang diterima dan sesuai dengan tuntunan adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Seperti dalam shalawat dalam tasyahhud, kita membaca, "Ya Allah, bershalawatlah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan keluarga beliau... dan seterusnya." Ini menunjukkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan.
4. Shalawat sebagai permohonan kebaikan di dunia dan akhirat
Dengan mengucapkan shalawat, seorang muslim meminta kepada Allah agar memuliakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, memenangkan agama Islam, dan mengokohkan syariat yang beliau bawa di dunia. Di akhirat, hal ini berarti memohon agar pahala kebaikan beliau dilipatgandakan, syafaatnya diterima, dan keutamaan beliau ditampakkan di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat.
5. Shalawat sebagai limpahan rahmat dan keberkahan
Shalawat dari Allah kepada hamba-Nya berarti limpahan rahmat, pengampunan, pujian, kemuliaan, dan keberkahan dari-Nya. Ada juga yang mengartikannya sebagai taufik dari Allah untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan menuju cahaya petunjuk-Nya.
Penutup
Membaca shalawat bukan sekadar ritual, tetapi sebuah ikatan batin yang mendalam antara seorang muslim dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia membawa berkah, rahmat, dan pengampunan dari Allah Ta'ala.
Oleh karena itu, mari kita perbanyak shalawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kita kepada Rasulullah, serta sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari kita biasakan membaca shalawat ini di setiap kesempatan yang baik yang bisa kita lakukan.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa melimpahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepada kita semua. Aamiin ya Allah ya robbal alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H