"Dalam setiap tetes darah kurban, kita tegaskan bahwa hidup, ibadah, dan pengorbanan kita hanyalah untuk Allah. Ketakwaan dan keikhlasan kita yang tulus adalah yang paling berarti di hadapan-Nya."
Dalam lembaran sejarah peradaban manusia, berkurban telah menjadi salah satu pilar utama yang mengukuhkan hubungan antara hamba dan Sang Pencipta. Berkurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan suatu manifestasi dari ketaatan, ketundukan, dan pengesaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dalam perspektif tauhid, berkurban itu ibadah. Simbol penghambaan yang agung, yang menyatakan bahwa hidup kita sepenuhnya untuk Allah, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya, shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. Al-An'am 6: 162)
Makna Berkurban dalam Islam
Berkurban dalam Islam memiliki makna yang mendalam. Saat seorang Muslim menyembelih hewan kurban, ia bukan hanya melakukan tindakan fisik, tetapi juga mengekspresikan ketaatan kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa inti dari kurban bukanlah pada daging atau darah yang dipersembahkan, tetapi pada ketakwaan yang mendasari ibadah tersebut:
Daging hewan kurban dan darahnya itu tidak akan sampai kepada Allah sedikit pun, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. (QS. Al-Hajj 22: 37)
Ketakwaan inilah yang menjadi penentu nilai ibadah kurban di sisi Allah. Yaitu keikhlasan dan ketundukan dalam melaksanakan perintah-Nya. Juga kesabaran dalam menunaikan ibadah ini, merupakan esensi dari penghambaan sejati.
Pentingnya Berkurban
Berkurban merupakan ibadah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
Siapa yang mendapatkan kelebihan harta tapi dia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati mushola kami.
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah kurban bagi seorang Muslim yang mampu secara finansial. Ibadah ini tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga merupakan bentuk syukur atas nikmat-Nya. Dengan berkurban, seorang Muslim memperlihatkan kesediaannya untuk berkorban demi menjalankan perintah Allah, mengikuti jejak Nabi Ibrahim 'Alaihissalam yang siap mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Simbol Tauhid dalam Berkurban
Berkurban juga merupakan simbol tauhid yang kuat. Dalam ibadah ini, seorang Muslim menegaskan bahwa segala bentuk ibadah, pengorbanan, hidup, dan mati hanyalah untuk Allah Rabbul 'Izzah. Pengorbanan hewan kurban adalah pengingat bagi kita semua bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Allah dan harus digunakan untuk kepentingan-Nya.
Ibadah kurban juga mengingatkan kita untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai keikhlasan dan ketaatan, serta untuk menjauhi segala bentuk kesyirikan. Dalam setiap tetes darah yang mengalir, ada pesan tentang pengorbanan, keikhlasan, dan ketundukan yang harus selalu kita jaga dalam kehidupan sehari-hari.
Motivasi untuk Berkurban
Berkurban adalah kesempatan besar untuk meningkatkan ketakwaan dan meraih ridha Allah. Setiap Muslim yang mampu hendaknya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Ibadah ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk pengabdian yang membawa banyak keberkahan.
Dengan semangat tauhid dan penghambaan yang tulus, mari kita laksanakan ibadah kurban dengan sepenuh hati, menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengukuhkan iman kita.
Penutup
Berkurban merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Dalam setiap penyembelihan, tersimpan makna tauhid yang mendalam, pengakuan akan kekuasaan Allah, dan pengabdian yang tulus.
Marilah kita, sebagai umat Islam, menghidupkan kembali semangat berkurban dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikannya sebagai pemberat timbangan amal kebaikan di hari kiamat. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H