Hidup tanpa tujuan bagai burung yang terbang tanpa arah, kapal yang hanyut tanpa tujuan pasti. Tanpa greatness, kita tersesat di lautan kehidupan. Maka, memiliki tujuan yang agung adalah kunci kehidupan yang bermakna.
Greatness juga membimbing kita menuju surga-Nya. Memandu kita pada jalan kebajikan, pelayanan, dan kebaikan. Menjadi bekal saat kita kembali kepada-Nya.
Jadi, mari renungkan betapa pentingnya greatness. Bukan sekadar impian, tapi pemandu menuju kehidupan yang berarti. Ayo, jalani hari-hari dengan tekad untuk mencapai greatness yang kita impikan!
Ciri-ciri Greatness
Greatness adalah perjalanan yang dipenuhi dengan nilai-nilai luhur dan kebaikan yang mendalam. Mari kita gali lebih dalam tentang ciri-ciri greatness yang harus kita perjuangkan dalam hidup. Menurut Zamil Azzaini, ada 5 D : Diridai Allah, Dicintai, Dikuasai, Dibutuhkan, dan Dibayar. Yuk, kita kupas satu per satu:
1. Diridai oleh Allah. Setiap langkah kita haruslah sesuai dengan ridha-Nya. Ketika kita hidup dengan ketakwaan, setiap tindakan kita akan menjadi ibadah yang membawa berkah. "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi." (QS. Al-Qasas: 77).
2. Dicintai dan diperjuangkan. Passion dan cinta tulus dalam memperjuangkan greatness sangatlah penting. "Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 54).
3. Dikuasai dengan baik. Belajarlah dengan tekun dan teruslah mengembangkan diri agar kita bisa menjadi ahli di bidang kita masing-masing. "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut: 69).
4. Dibutuhkan oleh orang lain. Greatness bukanlah tentang diri kita sendiri, tapi juga tentang memberi manfaat bagi orang lain. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa." (QS. Al-Ma'idah: 2).
5. Dibayar. Ketika kita memberi manfaat kepada orang lain, kita juga akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang mendalam. "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad).
Mari jadikan setiap langkah kita sebagai bentuk ibadah kepada Allah, dengan mencintai apa yang kita lakukan, memberi manfaat bagi orang lain, dan merasakan kebahagiaan dalam memberi. Dengan demikian, kita akan menjadi pribadi yang diridai oleh Allah dan memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia ini.