Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hikmah: Nutrisi Utama Akal Sehat

5 Juni 2024   08:07 Diperbarui: 5 Juni 2024   08:27 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, akal yang dipupuk dengan hikmah akan tumbuh subur, menghasilkan buah kebijaksanaan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Peran Orang Tua dan Pendidikan

Sering kali kita melihat orang tua yang sangat peduli terhadap kesehatan fisik dan pendidikan formal anak-anak mereka. Asupan gizinya, keunggulan akademiknya, potensi genetik otaknya, hingga prestasi-prestasinya. Tetapi sayang, tak sedikit orang tua yang melupakan betapa pentingnya memberikan hikmah kepada anak.

Mereka mungkin memberikan nutrisi terbaik, menyekolahkan anak di tempat terbaik, namun melupakan bahwa akal juga butuh gizi berupa hikmah. Akibatnya, anak-anak tumbuh menjadi cerdas namun kurang bijaksana. Mereka kurang peka atau tidak mampu menghargai nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi fondasi hidup mereka.

Yuk, Belajar Hikmah dari Ulama

Senyatanya, mempelajari hikmah itu tidaklah sulit. Cara yang sederhana adalah dengan membiasakan kita untuk memaknai ulang setiap kejadian. Bisa setelah kejadian itu berlangsung, namun juga bisa dilakukan sesaat kita mau tidur: "Hikmah apa saja yang sudah saya dapatkan hari ini agar saya bisa mejadi orang yang lebih baik ?"

Intinya, selalu open heart, open mind.

Hanya saja, salah satu cara terbaik untuk mendapatkan hikmah terbaik adalah dengan mempelajari karya-karya ulama besar. Seperti karya terindah dan teragung dari Imam Nawawi dalam kitab "Riyadus Sholihin".

Kitab ini bukan hanya sekedar bacaan, tetapi merupakan sumber inspirasi dan hikmah yang tak ternilai harganya. Dengan mempelajari dan mengamalkan isi dari kitab-kitab seperti ini, kita dapat menambah nutrisi bagi akal kita, sehingga akal kita selalu dalam keadaan sehat dan bermanfaat.

Sekarang, mari kita simpulkan.

Marilah kita selalu bersyukur atas nikmat akal sehat yang diberikan oleh Allah. Bersyukur bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Berupa menuliskannya dan membagikannya. Membuah posting bermanfaat di media sosial. Juga, berupa pencarian dan pengamalan hikmah dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun