Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Merasa Lebih Baik dengan Tiga Sikap Ini

28 Mei 2024   06:07 Diperbarui: 28 Mei 2024   06:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan merasa lebih baik dengan menghina, meremehkan, atau memandang rendah orang lain."

Tak bisa dipungkiri, dalam perjalanan hidup, kita sering kali bertemu dengan berbagai macam orang. Sebagai individu, tentu saja mereka memiliki latar belakang, kemampuan, dan pengalaman yang berbeda.

Dalam konteks ini, di mana pun kita berada, sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga sikap rendah hati. Dan satu lagi: tidak merasa lebih baik. Apalagi dengan cara menghina, meremehkan, atau memandang rendah orang lain. Tiga sikap ini harus kita hindari kapan pun, dan di mana pun.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kita banyak wasiat yang mengingatkan akan pentingnya menjaga hubungan humanis yang penuh dengan rasa hormat dan kasih sayang.

Wasiat Rasulullah kepada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim

Salah satu wasiat yang penting dan relevan hingga saat ini adalah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim. Abu Jurayy bercerita bahwa ia pernah melihat seorang laki-laki yang perkataannya selalu ditaati oleh orang-orang di sekitarnya.

Setelah mengetahui bahwa laki-laki tersebut adalah Rasulullah, Abu Jurayy meminta wasiat kepadanya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah engkau menghina seorang pun." Wasiat ini begitu mendalam dan menjadi panduan bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Menghargai Setiap Manusia

Menghina dan meremehkan orang lain tidak hanya melukai perasaan mereka, tetapi juga menunjukkan kekurangan dalam pemahaman kita tentang nilai-nilai kemanusiaan. Bisa jadi, ini adalah masalah karakter yang harus disadari dan diperbaiki.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan bahwa kita tidak tahu siapa yang lebih mulia di sisi Allah. Seseorang yang kita remehkan mungkin memiliki kedudukan yang jauh lebih tinggi di hadapan Allah daripada kita.

Ketika kita meremehkan kebaikan orang lain, kita sebenarnya sedang menunjukkan ketidakmampuan kita untuk melihat kebaikan tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menekankan bahwa meskipun hanya dengan senyuman, kita telah melakukan sebuah kebajikan. Ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun itu.

Menjaga Sikap Rendah Hati

Islam sangat menekankan pentingnya sikap rendah hati, tawadhu, dan menghindari kesombongan. Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan untuk tidak memanjangkan kain sarung hingga melewati mata kaki sebagai tanda kesombongan. Allah tidak menyukai kesombongan, dan sikap meremehkan orang lain adalah bentuk nyata dari kesombongan.

Kesombongan sering kali menjadi penyebab utama seseorang meremehkan dan menghina orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya atau keluarganya lebih unggul dan lebih baik daripada orang lain dan keluarga lain. Padahal, sikap sombong hanya akan membawa kita pada kehancuran, cepat atau pun lambat, baik di dunia maupun di akhirat.

Menghadapi Penghinaan dengan Kebijaksanaan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengajarkan kita untuk menghadapi penghinaan dengan kesabaran dan kebijaksanaan. Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya. Meskipun dengan sesuatu yang engkau ketahui, ada padanya. Kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi penghinaan ini menunjukkan kedewasaan dan kematangan spiritual seseorang.

Dengan tidak membalas penghinaan, kita sebenarnya sedang menjaga martabat dan kehormatan diri kita sendiri. Biarlah akibat buruk dari penghinaan tersebut ditanggung oleh orang yang melakukannya. Ini adalah bentuk nyata dari pengendalian diri dan kesabaran yang diajarkan dalam Islam.

Senyatanya, bila itu terjadi memang mengambil sikap terbaik itu tidak mudah. Itu benar-benar sulit dan penuh godaan untuk segera membalasnya. Namun, sulit bukan berarti tidak bisa. Kita harus melatih diri sekuat mungkin, sebisa mungkin, untuk mengendalikan diri, emosi, dan fokus kita.

Kesimpulan

Wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Menghina, meremehkan, dan memandang rendah orang lain adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan nilai-nilai kemanusiaan.

Kita harus selalu berusaha untuk menjaga sikap rendah hati, menghargai setiap manusia, dan menghadapi penghinaan dengan kesabaran, sikap kedewasaan, dan kebijaksanaan.

Dengan demikian, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang di tengah masyarakat. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menjalankan ajaran-ajaran mulia ini dalam kehidupan sehari-hari.

Aamiin ya robbal alamin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun