"Mengintegrasikan kekuatan spiritual dan teknik modern untuk mencapai ketenangan batin yang lebih holistik."
Sesaat ketika penulis selesai memberikan sebuah pelatihan di kota Sorong, seorang peserta mendekat, dan mengajak untuk makan siang bersama di satu meja. Katanya, ada beberapa pertanyaan yang ingin ia diskusikan. Salah satu pertanyaannya adalah, "Sebenarnya, mana yang lebih baik dan lebih efektif antara Dzikir dan SEFT untuk melepaskan energi negatif ?".
Sungguh, bagi penulis pribadi, ini pertanyaan yang menarik. Karena itu, saya tuliskan jawaban saya itu dalam artikel ini. Â
Kita tahu, dunia ini sudah semakin sepuh, dan kompleksitas kehidupan modern semakin hari kian meningkat. Dalam pusaran tantangan dan tekanan yang tak pernah surut, pencarian akan ketenangan batin dan kedamaian spiritual menjadi kebutuhan yang mendesak bagi banyak orang.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pencarian ketenangan batin dan kedamaian spiritual menjadi semakin mendesak. Banyak metode yang ditawarkan untuk mencapai tujuan ini, di antaranya adalah Dzikir dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). SEFT sendiri sepengetahuan penulis dikenal di Indonesia dan dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, sekitar tahun 1997-an.
Namun, pertanyaannya adalah, mana yang lebih baik: antara dzikir dan SEFT ?
Sebagai seorang yang menyukai dunia pembelajaran dan prestasi, saya ingin mengajak Anda untuk menyelami lebih dalam kedua pendekatan ini, memahami manfaat masing-masing, dan mencari harmoni di antara keduanya.
Mengapa Ketenangan Batin Penting?
Ketenangan batin adalah fondasi dari kehidupan yang seimbang dan produktif. Dalam Islam, ketenangan hati diperoleh dengan mengingat Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an, "Ketahuilah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28).
Di sisi lain, ilmu psikologi modern juga menekankan pentingnya kesehatan emosional dan mental untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Di sinilah relevansi SEFT muncul sebagai sebuah metode kontemporer untuk mengatasi stres dan trauma.
Mengenal Dzikir: Mengingat Allah
Dzikir, atau mengingat Allah, adalah praktik spiritual yang melibatkan "pengulangan" nama-nama Allah atau doa tertentu. Ini adalah bentuk ibadah yang sederhana namun sangat kuat dalam membawa kedamaian dan ketenangan. Praktik dzikir membantu kita untuk selalu berada dalam kesadaran Ilahi, yang pada akhirnya memberikan ketenteraman jiwa dan pengendalian diri yang lebih baik.
Manfaat Dzikir sendiri banyak, antara lain:
1. Ketenangan hati, karena dengan mengingat allah, hati menjadi lebih tenang dan tenteram.
2. Penguatan spiritual. Dzikir memperkuat hubungan kita dengan allah, memberikan kita kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup.
3. Kesehatan mental. Praktik ini membantu mengurangi kecemasan dan stres, membawa kedamaian pikiran.
Memahami SEFT: Integrasi Spiritual dan Emosional
SEFT adalah metode holistik yang menggabungkan teknik pelepasan emosional dengan prinsip-prinsip spiritual. Teknik ini berfokus pada menghilangkan blokir emosional, menyembuhkan trauma masa lalu, dan mengurangi stres dengan cara yang mendalam. SEFT bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu di tubuh sambil mengucapkan afirmasi atau doa, yang membantu melepaskan energi negatif dan mengembalikan keseimbangan emosional.
Manfaat SEFT itu banyak. Namun yang banyak dikenal oleh kalangan tertentu antara lain:
1. Pelepasan emosional, yaitu membantu melepaskan blokir emosional yang mengganggu kesejahteraan mental.
2. Penyembuhan trauma. SEFT efektif dalam mengatasi trauma masa lalu yang masih mempengaruhi kehidupan saat ini.
3. Pengurangan stress, yaitu dapat membantu mengurangi stres secara efektif dengan teknik yang terstruktur.
Dzikir dan SEFT: Sebuah Harmonisasi
Sebagai seorang ulama dan ilmuwan, saya percaya bahwa kedua pendekatan ini tidak harus saling bertentangan, melainkan dapat saling melengkapi. Dzikir membawa kita lebih dekat kepada Allah dan memberikan ketenangan spiritual, sedangkan SEFT menawarkan teknik praktis untuk mengatasi masalah emosional dengan pendekatan yang lebih sistematis.
Dalam praktik, seseorang dapat memulai hari dengan dzikir, mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah, dan menggunakan SEFT sebagai alat tambahan ketika menghadapi stres atau trauma yang memerlukan penanganan khusus. Dengan menggabungkan kekuatan spiritual dan teknik modern ini, kita dapat mencapai kesejahteraan yang lebih holistik.
Kesimpulan
Dalam perjalanan hidup ini, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang mempengaruhi ketenangan batin kita. Dzikir dan SEFT adalah dua metode yang menawarkan jalan menuju kedamaian, meskipun melalui pendekatan yang berbeda. Sebagai seorang Muslim, mengingat Allah adalah inti dari ketenangan sejati. Namun, tidak ada salahnya untuk terbuka terhadap metode lain seperti SEFT yang bisa melengkapi praktik spiritual kita.
Mari kita bersikap bijak dan terbuka, mengintegrasikan yang terbaik dari kedua dunia ini untuk mencapai kehidupan yang lebih damai, seimbang, dan produktif. Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan ketenangan dalam setiap langkah yang kita ambil.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H