Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyingkap Mitos: Bisakah Mesin Kecerdasan Ditebak dari Foto dan Postur Tubuh?

17 Mei 2024   22:28 Diperbarui: 17 Mei 2024   22:42 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menebak mesin kecerdasan berdasarkan foto & postur tubuh saja  tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. | Image: elearncollege.com

Pengukuran Objektif dari scan 10 sidik jari pada tangan kanan dan tangan kiri, hasilnya relatif presisisi. Karena,tes yang menggunakan sidik jari mengandalkan data objektif yang tidak berubah. Ini membuatnya lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan penilaian subjektif yang bisa dipengaruhi oleh persepsi individu.

5. Pendekatan Multi-Metode: Menggabungkan Wawasan

Tidak sedikit "para pecinta atau pemerhati test kepribadian, test karakter, atau test potensi otak, masih gamang dengan konsep komplementaritas. Yaitu mendudukan mana metode yang lebih obyektif dan ilmiah, dan mana yang sebatas mengklaim benar hanya mengandalkan pengetahuan dasar dan jam terbang saja.

Isu ini penting diperhatikan. Karena, meskipun pengalaman dan intuisi seseorang dengan jam terbang tinggi bisa menambah wawasan, pendekatan yang menggabungkan berbagai metode bisa memberikan gambaran yang lebih komprehensif. Namun, intuisi dan pengalaman sebaiknya dianggap sebagai pelengkap, bukan pengganti metode yang lebih objektif dan ilmiah.

Kesimpulan: Kembali ke Dasar Ilmiah

Klaim bahwa seseorang dapat menebak mesin kecerdasan berdasarkan foto dan postur tubuh saja, meskipun mungkin didasarkan pada pengalaman, tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dibandingkan dengan metode yang menggunakan analisis sidik jari. Penggunaan sidik jari sebagai dasar untuk analisis STIFIn memiliki validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi, dan memberikan hasil yang lebih konsisten dan objektif.

Meskipun pengalaman dan intuisi dapat memberikan wawasan tambahan, penting untuk menggunakan metode yang terbukti secara ilmiah dan objektif dalam menentukan karakteristik kepribadian atau kecerdasan seseorang. Mengandalkan metode subjektif dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat dan bias. Oleh karena itu, untuk analisis yang lebih akurat dan dapat diandalkan, tetaplah menggunakan metode yang berbasis pada data biometrik seperti sidik jari.

Dengan pendekatan yang tepat dan berdasarkan ilmu pengetahuan, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang diri kita dan orang lain, mengurangi kesalahpahaman, dan membangun hubungan yang lebih baik di dunia yang semakin kompleks ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun