Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Kompetisi Sehat: Strategi Unggul dari Perspektif HR dan Psikologi Positif

8 Mei 2024   10:07 Diperbarui: 8 Mei 2024   10:08 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melalui permainan game keputusan bisnis, soliditas tim dan kompetisi bisa terbangun dengan sehat. | Foto: Humas BPTD

Terakhir, kompetisi dijadikan pendorong untuk meningkatkan kinerja individu dengan memberikan umpan balik konstruktif berdasarkan hasil kompetisi. Mengakui prestasi individu sebagai hasil dari kompetisi yang sehat memberikan dorongan positif untuk terus berprestasi. Fokus pada pembelajaran dan perbaikan juga menjadi aspek penting, di mana kompetisi menjadi kesempatan untuk pengembangan pribadi.

Dengan menerapkan strategi ini, organisasi tidak hanya dapat memastikan pertumbuhan profesional individu, tetapi juga membangun budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif. Kompetisi yang sehat menjadi pendorong utama untuk meraih kesuksesan bersama dalam lingkungan kerja yang dinamis dan kompetitif.

Membangun Kompetisi Sehat Antar Bagian di Organisasi

Dalam upaya mengembangkan kompetisi sehat antar bagian di dalam organisasi, langkah-langkah berikut dapat membantu mempromosikan kolaborasi, mengatasi batasan antar divisi, dan mengoptimalkan sistem kinerja dan penghargaan.

Pertama, kolaborasi dan integrasi antar divisi sangat penting. Melalui pertemuan rutin lintas-divisi dan proyek bersama, bagian-bagian organisasi dapat saling berbagi informasi, memperkuat hubungan, dan menciptakan solusi inovatif untuk tantangan organisasi.

Kedua, penting untuk mengatasi hambatan pikiran yang membatasi (silo mentalities). Dengan meningkatkan transparansi dan komunikasi, serta mendorong kolaborasi lintas-fungsi, organisasi dapat memecah hambatan dan memperkuat rasa kepemilikan terhadap tujuan bersama.

Ketiga, sistem kinerja dan penghargaan perlu dioptimalkan. Tinjau ulang target kinerja untuk mendorong kerja tim lintas-divisi, dan berikan penghargaan yang mendorong kolaborasi dan pencapaian bersama antar bagian.

Keempat, fokus pada pencapaian bersama dengan terus-menerus mengkomunikasikan pentingnya kerja sama lintas-divisi. Kompetisi sehat harus bertujuan untuk memperkuat keseluruhan organisasi, bukan untuk memenangkan satu divisi atas yang lain.

Terakhir, pelatihan tentang kolaborasi dan kepemimpinan lintas-divisi akan membantu anggota tim mengembangkan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk bekerja efektif dengan orang dari divisi lain.

Dengan menerapkan pendekatan ini, organisasi dapat membangun budaya kerja yang terintegrasi, inklusif, dan inovatif. Kolaborasi yang kuat antar bagian tidak hanya meningkatkan kinerja individu, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi keseluruhan organisasi.

Menghadapi Kompetisi Eksternal dengan Bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun