Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyerupai Sifat Sahabat Terbaik: Perjalanan Hijrah Menuju Kebaikan Abadi

26 April 2024   08:16 Diperbarui: 26 April 2024   08:26 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahabat terbaik adalah cerita indah tentang kebaikan abadi. | Foto: Sahabat IKM

Bersiaplah Hijrah dan Dapatkan Pengganti Terbaik

Sesungguhnya, agama dan karakter kita tercermin dari sahabat-sahabat kita. Bisa jadi tanpa kita sadari, kita bisa terpapar oleh karakter mereka, secara perlahan-lahan meresapi baik dari kebaikan maupun keburukannya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih sahabat-sahabat kita, karena mereka mencerminkan agama dan karakter kita. Segera hijrah jika perlu, karena dalam pencarian sahabat yang baik, kita menemukan kebaikan untuk diri kita sendiri.

Dalam prosesnya, kita mungkin terdorong untuk hijrah, meninggalkan lingkungan yang buruk demi menemukan kebaikan yang lebih besar. Meskipun perubahan itu terasa lambat, janganlah kita terlena, karena setiap langkah kebaikan akan menghasilkan keberkahan yang lebih besar.

Namun, janganlah kita takut kehilangan, karena setiap langkah kebaikan akan digantikan dengan kebaikan, keberlimpahan, dan pencerahan yang lebih baik untuk masa depan. Kaidah psikologis mengajarkan, bahwa jiwa kita tidak akan pernah melepaskan sesuatu tanpa penggantinya.

Berdirilah di Atas Fondasi Takwa

Ingatlah, dalam perjalanan ini, teman yang dekat di dunia bisa menjadi musuh di akhirat. Sehingga, pilihlah sahabat yang berpijak pada fondasi takwa, karena hanya mereka yang akan tetap bersama dalam kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Namun, ingatlah bahwa dalam persahabatan, terdapat juga potensi untuk konflik di akhirat. "Pada hari itu, teman-teman karib saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (Az Zukhruf 43:67)

Oleh karena itu, pilihlah sahabat yang berdiri di atas fondasi takwa, agar kita dapat bersama-sama dalam kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan demikian, dalam perjalanan ini, kita menemukan keindahan yang tak terlupakan. Kita mengalami kedamaian dan kebahagiaan yang abadi, karena perlahan-lahan kita menyerupai sifat-sifat sahabat kita. Inilah yang membawa kita menuju kehidupan yang kaya, berarti, bermanfaat nyata, dan membawa keberkahan bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun