Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Kekayaan Sejati yang Tak Tergantikan dengan Uang dan Materi

23 April 2024   17:28 Diperbarui: 23 April 2024   17:29 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tinggalkan jejak kebaikan, tanam benih-benih kebaikan, dan biarkan kehidupanmu menjadi taman yang berbunga dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. Itulah kekayaan sejati yang tak terhingga."

Perjalanan hidup ini senyatanya sungguh penuh warna. Didalamnya, kita sering kali tergoda oleh kilauan materi dan kemewahan dunia yang dapat dibeli dengan uang. Namun, di balik gemerlapnya kekayaan material, terdapat harta yang jauh lebih berharga dan tak ternilai. Di sini, kita memasuki wilayah kekayaan yang tak terhingga, di mana uang tak mampu menggapai makna sejati kehidupan.

Dengan kata lain, ada sejumlah hal terpenting dalam kehidupan ini yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan tergantikan dengan materi. Ringkasnya, kekayaan sejati terletak pada hal-hal yang uang tak mampu beli.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sembilan hal paling berharga yang tidak dapat dibeli dengan harta duniawi. Dari keimanan yang kokoh hingga kebijaksanaan yang mendalam. Mari bersama-sama menggali kekayaan sejati yang memberi warna pada perjalanan kita.

Ingatlah urutan terpentingnya. Karena, setiap titik akan menjadi pijakan untuk merangkai kehidupan yang kaya akan makna dan kebahagiaan yang abadi. Sambutlah dengan hati terbuka, karena kita akan mempersembahkan harta yang tak terbeli dengan uang, tetapi melimpah dengan keberkahan dan kebijaksanaan. In Syaa Allah.

Pertama, Iman, Ketakwaan, Moral, Etika, dan Integritas

Keyakinan yang kokoh, nilai-nilai yang teguh, dan integritas pribadi yang tak ternilai harganya adalah pondasi dari kehidupan yang bermakna dan bertanggung jawab. Iman memperkuat jiwa dalam menghadapi tantangan, sementara ketakwaan memberi arah dalam menjalani kehidupan yang berkelimpahan. Moral dan etika membimbing perilaku kita dalam berinteraksi dengan sesama, sementara integritas adalah kejujuran terhadap diri sendiri dan orang lain. 

Dalam dunia yang seringkali penuh dengan godaan, menjaga iman, ketakwaan, moral, etika, dan integritas adalah langkah pertama menuju kehidupan yang bermakna dan penuh berkah. Ini juga senilai dengan ungkapan, "Adab dulu baru ilmu, dan karakter sebelum pinter"

Kedua, Kesehatan

Kesehatan itu adalah anugrah terbesar dari Allah Yang Maha Kaya, setelah keimanan. Kesehatan, juga bukanlah sekadar keadaan tubuh yang bebas dari penyakit, tetapi juga keseimbangan antara fisik, mental, dan emosional. Merawat tubuh dengan baik dan menjaga kebugaran adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa dinilai dengan uang. Kesehatan yang baik memberi kita energi untuk mengejar impian dan mencapai tujuan hidup, sehingga penting bagi kita untuk memberikan perhatian yang cukup pada aspek fisik, mental, dan emosional dari kesehatan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun