Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Kehormatan: Menelusuri Perjalanan Ilmu yang Bermanfaat

1 April 2024   17:56 Diperbarui: 1 April 2024   17:57 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda-tanda ilmu yang bermanfaat selalu saja meninggalkan jejak kehormatan. | Image: theconversation.com

"Jejak Kehormatan: Setiap langkah dalam perjalanan ilmu yang bermanfaat adalah bukti kebesaran hati dan ketulusan jiwa. Dalam kesederhanaan dan ketulusan, kita menemukan kebesaran yang sesungguhnya, mencerahkan hati, dan memuliakan jiwa."

Ada sejumlah tanda-tanda bahwa ilmu yang bermanfaat itu telah melekat dan menjadi bagian tak terpisahkan pada diri seseorang. Tanda-tanda ini cukuplah banyak. Namun, secara ringkas setidaknya ada 10 tanda yang akan meningkatkan kehormatan bagi para pemeluk dan pecinta ilmu.

1. Mengamalkan Ilmu.

Praktik adalah fondasi utama dari ilmu yang bermanfaat. Tanpa amal, ilmu hanya menjadi sekadar pengetahuan kosong.

Tidaklah ilmu benar-benar hidup tanpa kehadiran amal yang mulia. Bagi mereka yang memeluk ilmu yang bermanfaat, praktik adalah pilar utama dalam menegakkan kebenaran.

2. Menggunakan Ilmu untuk Kebaikan.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang digunakan untuk kemaslahatan bersama. Menggunakan pengetahuan demi kebaikan umat dan lingkungan adalah tanda kebesaran hati seorang yang berilmu.

Ilmu yang bermanfaat tidak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, namun juga untuk kemaslahatan umat dan lingkungan sekitarnya. Mereka yang berilmu yang bermanfaat akan selalu mencari cara untuk menggunakan pengetahuannya demi kebaikan bersama dan untuk memperbaiki dunia ini.

3. Tawadhu yang Semakin Berkembang.

Kecerdasan sejati tampak dalam rendah hati yang semakin dalam seiring bertambahnya ilmu. Kualitas ini membantu menjaga hati terbuka terhadap pengetahuan baru.

Seiring bertambahnya ilmu, tawadhu pun semakin mengakar dalam jiwa. Semakin banyak ilmu, semakin tawadhu. Mereka tidak tersilau oleh gemerlap dunia, melainkan menemukan keindahan dalam kesederhanaan.

4. Menolak Pujian, Menjauhi Kesombongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun