"Puasa dan Al Qur'an itu akan memberikan syafa'at kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,'Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa'at kepadanya'. Dan Al Qur'an pula berkata, 'Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa'at kepadanya.' Beliau bersabda,'Maka syafa'at keduanya diperkenankan.'" (HR. Ahmad)
Dengan merangkul dua jihad ini dengan kesabaran dan keikhlasan, kita memetik buah-buah syafa'at yang indah di hadapan Yang Maha Pengasih.
Namun, syafaat ini bukanlah hadiah bagi mereka yang menyepelekan tugas suci ini. Bagi mereka yang meninggalkan puasa dengan sia-sia atau mengabaikan Al-Quran, pintu syafaat tertutup rapat. Kita diingatkan kembali oleh Ibnu Rajab, bahwa syafaat hanya untuk mereka yang benar-benar menjalani kedua jihad ini dengan penuh pengabdian.
Maka, marilah kita berjalan bersama-sama, meniti jalur suci puasa dan shalat malam di bulan Ramadan ini. Dengan doa dan kesungguhan, semoga Allah memberikan kita taufik untuk menyongsong keutamaan abadi yang terletak di balik gerbang dua jihad ini. Aamiin.
Dengan sentuhan penuh rasa syukur, kita mengakhiri perjalanan ini, menyadari bahwa dalam setiap langkah kecil, terukirlah jejak keagungan yang abadi. Bismillah, mari kita mulai dengan kesungguhan hati, dan keseriusan aksi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI