Kata para ahli, penyebab politik merenggut karakter bisa bervariasi. Mulai dari tekanan kekuasaan hingga ambisi politik yang berlebihan. Kekuasaan yang besar dapat menjadi pemicu perilaku yang tidak etis, sementara korupsi sistemik dan tuntutan kinerja yang tinggi juga bisa memainkan peran dalam merusak integritas seseorang.
Dampak perubahan karakter seorang pemimpin dapat meluas dan merugikan. Ini termasuk kehilangan kepercayaan masyarakat, penurunan moral dan etika, serta ketidakstabilan politik dan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah dan mengatasi konsekuensi negatif ini.
Tindakan antisipasi yang holistik dan terencana dapat membantu mencegah politik merenggut karakter seseorang, terutama dalam konteks kepemimpinan negara atau pemerintahan. Pendidikan karakter, penguatan institusi demokratis, pengawasan media, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan yang berkarakter adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi tata kelola yang baik.
Mengambil tindakan proaktif untuk mengatasi ancaman terhadap karakter dalam politik bukanlah sekadar respons terhadap krisis, namun investasi jangka panjang untuk menjaga integritas dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik, di mana kejujuran, integritas, dan keadilan menjadi landasan dari setiap tindakan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H