Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengoptimalkan Kesejahteraan di Era Disrupsi: Strategi Mengelola Toxic Productivity

11 Maret 2024   06:07 Diperbarui: 11 Maret 2024   06:20 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesejahteraan kerja harus dirancang sedemikian rupa untuk mencegah Toksisitas Produktivitas | Image: ideogram

Tinjauan Terbaru untuk Teknologi, Manajemen, dan Kesejahteraan Karyawan

Studi terbaru menyoroti dampak teknologi dan kecerdasan buatan (AI) terhadap kesejahteraan karyawan. Meskipun teknologi dapat meningkatkan efisiensi, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan stres dan ketidakseimbangan kerja-hidup.

Inovasi dalam praktik manajemen menekankan keseimbangan kerja-hidup. Ini termasuk fleksibilitas waktu kerja, promosi kesehatan, dan adaptasi terhadap perubahan. Organisasi yang menerapkan praktik ini melihat peningkatan retensi karyawan dan produktivitas.

Meskipun tantangan di era multi disruptif semakin kompleks, ada upaya signifikan untuk memahami dan mengatasi dampak negatifnya. Dengan memperbarui praktik manajemen dan menggunakan teknologi dengan bijak, lingkungan kerja yang lebih seimbang dan berdaya tahan dapat diciptakan di masa depan.

Menuju Lingkungan Kerja yang Seimbang dan Berkelanjutan

Mengatasi toksisitas produktivitas di era multi disruptif dan kecerdasan buatan membutuhkan kesadaran dan tindakan tepat. Perubahan budaya dan pendekatan baru diperlukan untuk menyeimbangkan produktivitas dan kesejahteraan.

Dengan menggeser fokus pada keseimbangan kerja-hidup dan penggunaan teknologi yang bijak, lingkungan kerja yang lebih sehat dapat diciptakan. Kita perlu komitmen untuk budaya kerja yang inklusif dan peduli terhadap kesejahteraan individu, demi kesuksesan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun